https://jatim.times.co.id/
Berita

Niat Pemkot Malang Jadikan Penginapan sebagai Safe House Tak Direstui Warga Bareng

Sabtu, 24 Juli 2021 - 13:59
Niat Pemkot Malang Jadikan Penginapan di Bareng sebagai Safe House Tak Direstui Warga Pemkot Malang bersama perwakilan DPRD Kota Malang beserta warga RW 04 Kelurahan Bareng saat bersosialisasi tentang rencana penggunaan tempat penginapan sebagai Safe House, Jumat (23/7/2021) sore. (Foto: Dok. Warga Bareng for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Rencana Pemkot Malang yang bakal menjadikan tempat penginapan (hotel/guest house) untuk dijadikan tempat pemulihan para pasien Covid-19 usai menjalani isolasi mandiri, nampaknya tak mendapat restu dari warga Kelurahan Bareng.

Pasalnya salah satu hotel yang berada di RW 04 Kelurahan Bareng yang nantinya bakal menjadi Safe House bagi para pasien Covid-19 guna pemulihan, hingga kini belum bisa terealisasi dan belum ada titik temu.

Para stakeholder yang hadir dalam pertemuan guna membahas penempatan Safe House tersebut, mendapati bahwa 90 persen warga Bareng tak merestui keinginan Pemkot Malang tersebut.

Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah mengatakan, penolakan tersebut ternyata didasari oleh alasan psikis warga yang takut dengan penyebaran Covid-19 yang saat ini sedang naik-naiknya.

Apalagi, keinginan untuk di setiap Kecamatan agar ada Safe House tersendiri, nampaknya yang pertama di wilayah Bareng ini bisa menjadi pelajaran bahwa Pemkot Malang harus bisa melakukan sosialisasi dan edukasi lebih baik kepada warga agar tak terjadi gejolak yang saat ini terjadi.

"Harapannya di 5 kecamatan itu semua ada rumah Safe House. Kami juga sarankan agar Pemkot melakukan sosialisasi dan edukasi yang baik agar tidak terjadi gejolak seperti ini lagi. Jadi miss-nya ada di tahap sosialisasi dan edukasi ini ya," ujar Rimzah Sabtu (24/7/2021).

Selanjutnya, Camat Klojen, Heri Sunarko yang ikut hadir dalam sosialisasi tersebut menjelaskan bahwa hotel yang berada di RW 04 difungsikan sebagai tempat recovery pasien Covid-19.

Safe-House-2.jpgSalah satu hotel di tengah-tengah perkampungan warga RW 04 Kelurahan Bareng yang bakal dijadikan Safe House. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Recovery tersebut, yakni para pasien Covid-19 yang telah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dan telah dinyatakan negatif, akan dipindahkan ke safe house, yakni penginapan tersebut, untuk menjalani pemuliah dan juga guna mengurangi keterisian tempat tidur Safe House di Jl Kawi (BPSDM).

"Safe house ini (di hotel/guest house) bukan tempat orang sakit. Tapi untuk recovery yang nantinya mungkin sehari dua hari selesai. Jadi untuk pemulihan saja. Setelah pulih langsung pulang. Tujuannya ya agar BOR ini bisa berkurang juga," jelasnya.

Namun, polemik yang belum berujung ini, hingga tak dapat restu dari warga Bareng sendiri, menurut Heri memang tidak ada yang salah.

Alasan para warga menolak dengan alasan psikologis dan ketakutan dalam penyebaran Covid-19 memang menjadi hal yang perlu di pertimbangkan. "Win-win solusi mereka belum bisa. Warga gak salah menolak, mereka khawatir saja," katanya.

Sementara itu, Ketua RW 04, Kelurahan Bareng, Rizki menyebutkan bahwa dari hasil survei memang hampir seluruh warga Bareng menolak dengan adanya rencana tersebut.

Apalagi, kata Rizki, kecemasan warga tersebut di dasari dari lokasi hotel yang akan digunakan sebagai Safe House tersebut sangatlah berdekatan dengan perkampungan mereka.

"Ya kita menunggu (keputusan Pemkot). Kalau ini dipaksa, ini merupakan paksaan kepada warga. Kami juga tidak tahu ketika nanti ada gelombang penolakan ya kami hanya bisa berusaha meredam gejolak saja," tuturnya.

Selanjutnya, Rizki sendiri mengaku bahwa selama ini juga belum ada koordinasi dengan pemilik hotel. Warga sendiri pun juga curiga dan protes, karena di hotel tersebut ada kegiatan pembangunan yang dikira warga diperuntukkan Safe House.

"Sempat ada kres, karena protes pembangunan ini ada sedikit ketersinggungan. Padahal ini masih sosialisasi. Tapi kayak ada pembangunan gitu. Kami juga gatau fungsinya untuk apa," pungkasnya terkait rencana safe house Pemkot Malang. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.