TIMES JATIM, JAKARTA – Queen Woo menjadi drama termahal yang tayang tahun 2024 ini. Yang bikin drama ini menelan biaya produksi yang mahal karena deretan aktor papan atas yang memerankan, mulai Ji Chang Wook, Jeon Jong Seo, Kim Mul Yeol hingga Lee Soo Hyuk. 

Selain deratan aktor papan atas, tim produksi juga harus membuat latar drama semirip mungkin dengan zaman kejayaan Dinasti Goguryeo. Ya Queen Woo merupakan drama saeguk, atau berlatar kerajaan. 

Dikutip dari Korea Times produser Queen Woo harus mengeluarkan biaya sebesar 30 miliar Won atau setara dengan Rp350 miliar. 

Jumlah itu sangat besar jika dibandingkan rata-rata biaya produksi drama Korea lainnya. Rata-rata biaya produksi drama maupun film Korea berkisar di angka 700 juta Won.  

Namun jumlah itu tidak lebih besar dari Queen of Tears yang bujetnya sebesar 56 milliar Won.

Selain soal bujet yang fantastis, media Korea juga menuliskan bahwa drama Queen Woo dikritik ahli sejarah. 

Para ahli sejarah Korea yang sudah menyaksikan teaser dan posternya menyebut drama ini tidak sesuai dengan sejarah yang semestinya. 

Terlebih dari sisi kostum dan penampilan para pemeran. Kata ahli sejarah penampilan pemeran secara keseluruhan mencerminkan pengaruh China, daripada pakaian asli Kerajaan Goguryeo. 

Muncul pula perdebatan alur cerita yang menyimpang dari kisah Goguryeo. 

Sebagai informasi, sutradara Jung Se Kyo menyebut drama ini memang drama sejarah, namun ada beberapa perbedaan dengan sejarah aslinya untuk menghasilkan cerita yang lebih dramatis. 

"Memang kisah sejarah, namun ada modifikasi cerita supaya lebih dramatis," ucapnya dikutip dari Korea Times. 

Lebih lanjut Jung Se Kyo bilang jika sebenarnya tim produksi, termasuk penulis naskah memprioritaskan catatan faktual tentang Kerajaan Goguryeo lewat buku sejarah Korea tertua yang terdapat di Samguk Sagi dan Prasasti Agung Gwanggaeto. 

Queen Woo mengisahkan seorang Ratu Gugoryeo bernama Woo Hee. Ia mengalami krisis politik setelah kematian suaminya. Ia diincar lima pangeran dari kerajaan berbeda. Para pangeran itu menginginkan tahta di Goguryeo. 

Untuk menyelamatkan dirinya dan kerajaannya, ia memutuskan untuk mengikuti tradisi chisuhon atau pernikahan levirat. Ini merupakan tradisi saat seorang janda menikahi saudara laki-laki dari mendiang suaminya.

Woo Hee lalu berjuang untuk menikahi salah satu adik laki-laki mendiang suaminya dan mengangkat mereka ke atas tahta. Dia juga bertekad untuk menjadi Ratu kedua kalinya. Tetapi, tentu saja rencana Woo Hee tak akan mudah karena harus menyelesaikan semuanya dalam waktu 24 jam.

Dalam poster resmi yang dirilis TVING, Ratu Woo Hee terlihat berada di tengah-tengah perebutan tahta, bersama dengan lima tokoh kunci di sekitarnya. Di sampingnya ada teks yang berbunyi, “Aku memutuskan untuk menjadi Ratu sekali lagi untuk bertahan hidup.” Ekspresi wajah Woo Hee yang tegas menunjukkan tekadnya.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by TVING 티빙 (@tving.official)

Poster tersebut juga menampilkan Raja Go Nam Moo, pemimpin pengawal kerajaan Moo Gol, pangeran ketiga Go Bal Gi, Perdana Menteri Eul Pa So, dan kepala pelayan Woo Soon. Hubungan rumit di antara para karakter ini meningkatkan rasa penasaran tentang nasib mereka yang saling terkait.

Drama bergenre sejarah, politik, dan aksi ini akan tayang disajikan dalam delapan episode dengan durasi 50 menit. Part 1 akan ditayangkan 4 epidose pada 29 Agustus 2024. Lalu part kedua juga 4 episode pada 12 September mendatang. Anda bisa  menonton legal drakor Queen Woo di Viu. (*)