TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Perindustrian (Disnakertransperin) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan seluruh lapisan masyarakat dengan mengadakan pelatihan las listrik yang inklusif. Pelatihan ini tidak hanya ditujukan bagi masyarakat umum, tetapi juga melibatkan penyandang disabilitas sebagai peserta aktif.

Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja Disnakertransperin Banyuwangi, Sujiati Andriani mengatakan, Pelatihan las listrik ini dilaksanakan di dua kecamatan yang berbeda dan diikuti oleh sekitar 40 peserta, termasuk 5 penyandang disabilitas.

“Kita mengadakan pelatihan di Kecamatan Wongsorejo dan Blimbingsari dengan waktu yang berbeda. Setiap kecamatan pesertanya sebanyak 20 orang,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/10/2024).

Program pelatihan di Kecamatan Wongsorejo dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 19 Oktober sedangkan di Blimbingsari dilaksanakan pada tanggal 16 sampai 20 Oktober 2024. Para peserta pelatihan mendapatkan fasilitas berupa makan siang, alat pembelajaran, sertifikat, kaos, dan tas.

Adapun persyaratan bagi peserta yaitu,  laki-laki dengan usia 18 sampai 45 tahun, belum pernah mengikuti pelatihan di Disnaker, bersedia mengikuti pelatihan hingga selesai, dan berdomisili di Kecamatan tempat diselenggarakan pelatihan ini.

Lebih lanjut Sujiati menjelaskan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan teknis masyarakat sekaligus memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas.

“Kami ingin memastikan bahwa semua warga Banyuwangi, tanpa terkecuali, memiliki akses untuk mengembangkan keterampilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Pelatihan las listrik ini adalah salah satu upaya kami untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.

Salah satu peserta disabilitas, Abdul Basit, yang memiliki keterbatasan fisik, menyatakan rasa syukurnya bisa mengikuti pelatihan ini. Ia pun tak lupa berterimakasih kepada Pemkab Banyuwangi karena sudah memberikan fasilitas pelatihan kepada dirinya.

“Saya sangat senang bisa ikut pelatihan ini. Saya berharap dengan keterampilan baru ini, saya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan membantu mencukupi kebutuhan keluarga saya,” katanya dengan penuh semangat.

Program ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan dan para penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan kemandirian mereka. 

Pemkab Banyuwangi berencana untuk terus mengadakan pelatihan-pelatihan serupa di masa mendatang, dengan fokus pada inklusivitas dan pemberdayaan seluruh masyarakat serta melihat dari kebutuhan dan perkembangan zaman. Bahwasanya terdapat beberapa pola permintaan tenaga kerja di masa depan contohnya jenis pekerjaan yang  bersentuhan dengan pemanfaatan teknologi digital.

Dengan adanya pelatihan ini, Pemkab Banyuwangi berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memberdayakan semua warga, sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera dan mandiri. (*)