TIMES JATIM, BANYUWANGI – Kasus kebakaran di Banyuwangi saat musim kemarau marak terjadi. Salah satu pemicu banyaknya kebakaran, sebagian besar disebabkan oleh kelalaian saat membakar sampah sehingga memicu api besar.

Menilik dari data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, sejak bulan Januari hingga September 2024, kasus kebakaran paling tinggi disebabkan oleh pembakaran sampah yakni sebanyak 44 kejadian.

“Paling banyak, kasus kebakaran akibat pembakaran sampah terjadi pada bulan Agustus yakni sejumlah 12 kejadian dan bulan September 14 kejadian, tepat saat kemarau,” kata Humas Damkarmat Banyuwangi Kadhafi, Kamis (17/10/2024).

Adapun tingginya kasus kebakaran yang dipicu oleh pembakaran sampah tidak lain merupakan kelalaian seseorang, dimana tidak adanya pengawasan setelah melakukan pembakaran sampah. Sehingga percikan api menjalar ke rumput kering akibat kemarau panas sehingga menyebar.

“Termasuk saat kemarau membuang puntung rokok secara sembarang di lahan rumput kering,” ujar Kadhafi.

Penyebab kasus kebakaran lain setelah pembakaran sampah adalah dari korsleting listrik yang kemudian disusul akibat kompor gas, lalu membuat puntung rokok sembarangan.

Dalam rincian data Damkarmat Banyuwangi, kebakaran akibat korsleting listrik sejak bulan Januari hingga September 2024 sebanyak 40 kejadian. Sedangkan kebakaran yang disebabkan oleh kompor gas sebanyak 25 kejadian.

“Untuk yang disebabkan oleh puntung rokok sebanyak 8 kejadian,” jelas Kadhafi.

Untuk itu Damkarmat Banyuwangi mengimbau kepada masyarakat, agar selalu memperhatikan hal yang sedang dilakukan agar tidak menimbulkan kebakaran seperti melakukan pengawasan saat membakar sampah, atau teliti dalam memasang tabung gas serta membuang puntung rokok pada tempatnya dengan memastikan rokok benar-benar sudah mati.

“Jika terjadi kebakaran agar secepatnya menghubungi Damkarmat Banyuwangi melalui Call Center atau nomor Emergency yakni 112  atau bisa melalui nomor 0822-113-2113,” terang Kadhafi. (*)