https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Kenaikan Harga Emas Picu Minat Xuping di Kota Probolinggo

Jumat, 25 Oktober 2024 - 09:15
Kenaikan Harga Emas Picu Minat Xuping di Kota Probolinggo Elwis, salah satu pemilik toko perhiasan xuping di Kota Probolinggo. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia).

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Siapa yang tidak kenal dengan xuping? Xuping merupakan perhiasan imitasi yang terbuat dari tembaga dan dilapisi emas atau logam berwarna. Tren xuping belakangan ini naik seiring dengan kenaikan harga emas.

Saat ini, harga emas dilaporkan telah menembus Rp1,5 juta per gram untuk kadar 70 persen. Menurut informasi yang dihimpun TIMES Indonesia dari berbagai sumber, harga emas pada awal 2025 diperkirakan akan naik hingga Rp2 juta per gram.

Kenaikan harga emas menjadi salah satu faktor pendorong tren xuping. Hal ini terlihat di Toko Perhiasan Xuping Berkah, yang terletak di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Di sana, minat masyarakat terhadap xuping cukup tinggi.

Elwis Afniati (40), salah satu penjual xuping di pasar tradisional tersebut, menjelaskan jika tren xuping pasca pandemi Covid-19 semakin meningkat. Karena itulah, perempuan asal Cangkring, Kanigaran ini memutuskan untuk membuka Toko Perhiasan Xuping pada 2023.

Hasilnya, pendapatan Elwis rata-rata mencapai Rp 2 juta per bulan. “Pendapatan bulanan tidak menentu, kadang Rp 1,9 juta sampai Rp 2,5 juta. Rata-ratanya sekitar Rp 2 juta per bulan,” ungkap Elwis, Jumat (25/10/2024).

Dibandingkan dengan harga emas, harga xuping memang jauh lebih terjangkau. Elwis menjual xuping seharga Rp 20 ribu per gram. 

Menariknya lagi, tokonya juga menerima pembelian kembali, sehingga pembeli tidak perlu khawatir tentang cara menjual barang tersebut nantinya.

“Pembeli akan mendapatkan surat seperti halnya saat membeli emas. Jika ingin menjual kembali, surat itu harus dibawa,” tambah ibu tiga anak tersebut.

Pada momen Idul Fitri lalu, penjualan xuping di tokonya melonjak dua hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa.

“Kami menyediakan berbagai jenis perhiasan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Mayoritas pembelinya adalah ibu-ibu,” jelasnya.

Menurut Elwis, tren penggunaan xuping meningkat karena dampak ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya, sementara harga emas terus naik. Hal ini membuat banyak orang, termasuk sosialita, tetap ingin tampil bergaya dengan anggaran yang lebih terjangkau.

Terlebih lagi, secara sekilas, model perhiasan xuping sangat mirip dengan emas asli.

Salah satu pelanggan setia, Holifah (39), warga Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, mengaku senang dengan kehadiran toko xuping.

“Ini alternatif yang bagus, harganya lebih terjangkau, dan karena bisa dijual kembali, jadi tidak khawatir jika rusak,” kata perempuan yang akrab dipanggil Lifah itu.

Dengan adanya perhiasan alternatif ini, masyarakat, khususnya ibu-ibu, bisa tetap tampil modis tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli emas. (*)

Pewarta : Rizky Putra Dinasti
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.