TIMES JATIM, PACITAN – Sebagai langkah konkret dalam mendukung petani tembakau, Disdagnaker Pacitan telah menyelenggarakan 25 paket pelatihan kerja bagi 2.950 para petani dan buruh tembakau yang telah mengikuti program intensif selama empat bulan terakhir.
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disdagnaker Pacitan, Supriyono, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan tambahan bagi para petani tembakau agar mereka bisa mendapatkan alternatif mata pencaharian yang lebih berkelanjutan.
"Senin besok, program pelatihan di Kecamatan Tulakan akan resmi ditutup," kata Supriyono, Jumat (25/10/2024).
Menurutnya, pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal yang berpotensi merugikan negara dan petani tembakau. "Prinsipnya, kami tidak akan kompromi dalam memberantas rokok ilegal. Kami tidak akan membeli rokok ilegal," tegasnya.
Disdagnaker berharap, dengan adanya pelatihan dan pengawasan yang ketat, masyarakat dapat lebih aktif terlibat dalam mencegah peredaran rokok ilegal.
Dengan demikian, pendapatan daerah dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tetap optimal dan bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Disdagnaker Pacitan untuk meningkatkan taraf hidup para petani tembakau di tengah ketatnya regulasi mengenai industri tembakau dan peredaran rokok. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |