https://jatim.times.co.id/
Berita

Progres Lebihi Target, Pembangunan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Usung Konsep Familiar Mall

Jumat, 25 Oktober 2024 - 12:35
Progres Lebihi Target, Pembangunan Gedung RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Usung Konsep Familiar Mall Pembangunan Gedung RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang mengusung konsep familiar mall. (Foto: Dok. Humas RSUD Ngudi Waluyo Wlingi)

TIMES JATIM, BLITAR – Pembangunan gedung kesehatan 8  lantai di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi melebihi target. Gedung baru ini akan mengusung konsep familiar mall, sehingga pasien akan lebih nyaman dan aman menjalani proses pengobatan.

Pembangunan gedung kesehatan 8 lantai ini merupakan proyek strategis Bupati Blitar di tahun 2024. Dengan anggaran sebesar Rp 75 miliar, pembangunan gedung yang dimulai sejak bulan Maret 2024,  hingga kini telah melampaui target pembangunan 73 persen. Progres ini menyajikan fakta, bahwa tudingan beberapa pihak yang menilai proyek ini molor, tidak terbukti. 

"Progres pembangunan gedung 8 lantai ini justru melebihi target ya. Kami sudah sampai 73 persen dan targetnya akan selesai pada 19 Desember 2024 mendatang," jelas Dirut RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Endah Woro Utami, Jumat (25/10/2024).

Woro menambahkan, tujuan pembangunan gedung 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi ini adalah mewujudkan kemandirian layanan kesehatan bagi warga Blitar Raya. Karena kesehatan merupakan modal yang penting untuk menuju Indonesia Emas 2045. 

Gedung 8 lantai ini, lanjut Woro, akan mengusung konsep pelayanan mall. Yakni, sarana dan prasarana yang ada akan membuat pasien lebih merasa nyaman dan aman menjalani proses pengobatan disini. Selain itu,  layanan kesehatan yang sebelumnya tidak ada di Blitar Raya dan harus keluar kota, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi  akan menyediakan sarana lebih lengkap dengan ditangani tenaga medis yang profesional di bidangnya. 

Seperti penanganan Cath Lab atau pasang ring jantung,  kemoterapi, stroke, fertilitas dan bedah estetis. Karena RSUD Ngudi Waluyo Wlingi memang dipersiapkan menjadi rumah sakit rujukan 8 pengampuan. Diantaranya kanker, jantung, stroke, dan kasus masalah ginjal yang sarprasnya disuport oleh Kementrian Kesehatan RI. 

"Di lantai 1 ini bagian penerimaan, kami pakai konsep mall yang familiar.  Jadi pasien akan nyaman dilayani dengan ramah  seperti pengunjung mall. Kemudian, kami siapkan sarpras untuk memenuhi kriteria Kamar Rawat Inap Standart (KRIS) dimana kamar dibangun full kaca sehingga pasien bisa menikmati cahaya matahari dan pemandangan pegunungan sekitar yang sangat membantu proses penyembuhan," paparnya. 

Lantai 2,  untuk klinik eksekutif namun peserta BPJS juga bisa menikmatinya. Karena layanan kesehatan ini targetnya adalah gratis bagi semua kalangan masyarakat. Kemudian lantai 3 untuk layanan fertilitas, kecantikan, gigi, bedah plastik dan rekonstruksi. 

"Kami juga gak mau kalah dengan Korea dong, untuk layanan bedah plastik dan rekonstruksi estetik," tandas Woro. 

Lalu lantai 4 dan 5 untuk KRIS dengan kapasitas 40 tempat tidur.  Lantai 6 untuk VIP, lantai 7 untuk Presiden Suite (VVIP) dan lantai 8 roof top yang di design untuk tempat refreshing menikmati landskape perbukitan di Blitar bebas halangan. 

Zuin Zulaini, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memaparkan,  sejak awal proses pembangunan gedung ini telah sesuai prosedur dan transparan.  Sebelum realisasi pembangunan, terlebih dahulu dilakukan uji publik yang terbuka disampaikan kepada masyarakat umum. Uji AMDAL juga mengundang tokoh masyarakat sekitar. Dan transparansi pengawasan pembangunan, bisa diakses langsung semua kalangan masyarakat. 

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan beberapa pihak seperti Dishub untuk proses pengaturan lalu lintas saat pengiriman material bangunan Dan pengawasan langsung oleh  instansi penegak hukum selama proses pembangunan berjalan. 

"Sejak awal prosesnya, kami lakukan mitigasi resiko berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait. Sistem pengawasan terbuka juga dilakukan pihak kejaksaaan dan kepolisian. Kemudian pembayaran tiap termin diawasi ketat. Dan pengawasan kualitas bangunan kami bekerja sama dengan teknisi dari Universitas Brawijaya Malang untuk memastikan bangunan benar-benar aman, sehat, beton dan besi kuat," jelasnya.

Dengan anggaran 75 miliar, apa saja fasilitas yang akan disediakan dan bagaimana keamanan gedungnya ? Zuin mengaku, desain pembangunan gedung 8 lantai ini safety hospital yang sangat istimewa. Karena dari pondasi hingga lantai paling atas di design tahan gempa. Selain itu, untuk mempermudah evakuasi pasien jika terjadi bencana, gedung ini difasilitasi tangga darurat, empat lift dan lift emergency, atau  lift khusus tahan kebakaran. 

"Bangunan ini tahan gempa. Lalu ada Lift emergency yang tahan kebakaran, ini akan tetap bisa beroperasi walaupun listriknya mati. Dan setahu saya, baru di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang punya fasilitas ini," kata Zuin.

Semua berharap, proses pembangunan gedung kesehatan 8 lantai ini akan tepat waktu. Rencananya, jika pembangunan gedung telah selesai dilaksanakan dan diserahkan kepada pihak RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, maka bulan Februari 2025 akan dilaksanakan ground breaking. Bangunan baru ini diharapkan dapat memberi manfaat seluas-luasnya bagi peningkatan layanan kesehatan warga Blitar Raya. Dan ada peningkatan taraf perekonomian bagi warga sekitar lokasi RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. (*) 

Pewarta : Nana Ariani
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.