TIMES JATIM, PACITAN – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma, menggelar serangkaian kampanye di Kabupaten Pacitan pada Senin (21/10/2024). Saat ditanya oleh wartawan mengenai target perolehan suara di Pacitan, Risma memberikan jawaban yang terkesan acuh tak acuh.

"Berapa target kalkulasi perolehan suara ibu di Pacitan?" tanya seorang wartawan.

"Kalkulasi-kalkulasi opo (apa)? Sampean itung dewe wae wes (Anda hitung sendiri saja)," jawab Risma sambil berjalan menjauh dari kerumunan.

Risma memulai agenda kampanyenya dengan mengunjungi Pasar Minulyo II di pagi hari, lalu melanjutkan kunjungan ke Pasar Punung.

Risma juga melakukan ziarah ke Makam Mbah Umar Tumbu (KH. Umar Syahid) di Kecamatan Donorojo, sebelum berlanjut ke pertemuan dengan relawan di Posko Tuban dan Posko Tanjung.

Dalam kesempatan tersebut, Risma menyatakan bahwa ia lebih suka melakukan blusukan untuk menampung aspirasi masyarakat ketimbang melakukan kampanye formal.

 “Saya ke Pacitan ini ingin 'Belanja Masalah', ada masalah apa kemudian solusi apa yang bisa saya tawarkan kepada warga Pacitan karena sebenarnya Pacitan ini potensinya luar biasa,” ujarnya di Mentari Hill Pacitan.

Salah satu masalah yang menjadi perhatian Risma adalah transportasi, yang ia sebut sebagai kendala utama dalam pengembangan daerah tersebut. 

Risma optimis bahwa masalah transportasi dapat diselesaikan di masa mendatang, namun masyarakat Pacitan juga harus siap menghadapi perubahan.

“Ada masalah transportasi memang, tapi saya percaya suatu saat itu akan bisa diselesaikan. Tapi saat diselesaikan itu masyarakat Pacitan harus bisa siap,” tuturnya. 

Risma menekankan pentingnya kesiapan masyarakat lokal agar tidak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri.

“Saya juga mengajarkan ke warga Surabaya seperti itu supaya mereka bukan jadi penonton di daerahnya sendiri,” tambahnya.

Menurut Risma, meski pemasaran dan transportasi penting, kemajuan juga bisa dicapai melalui era digital yang kini berkembang pesat.

Selain itu, Risma berharap masyarakat Pacitan dapat memanfaatkan potensi yang ada dan tidak hanya menunggu bantuan dari luar. (*)