https://jatim.times.co.id/
Berita

Gelar Sidak, Camat Semboro Sebut Keluhan Warga soal Limbah PG Semboro Tidak Terbukti

Selasa, 22 Oktober 2024 - 05:47
Gelar Sidak, Camat Semboro Sebut Keluhan Warga soal Limbah PG Semboro Tidak Terbukti Camat Semboro Abdul Kadir usai melakukan sidak ke PG Semboro. (FOTO: M. Abdul Basid/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JEMBER – Muspika Semboro menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait limbah yang dihasilkan Pabrik Gula (PG) Semboro, Jember, Jawa Timur (Jatim), Senin (21/10/2024).

Camat Semboro Abdul Kadir mengatakan bahwa pihaknya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi keberadaan limbah pabrik, yang menjadi sumber keluhan masyarakat.

"Kemarin ada keluhan warga, dimana limbah PG yang dibuang di dekat pemukiman warga menimbulkan bau yang menyengat, sehingga aktifitas warga jadi terganggu. Oleh karenanya, hari ini kami, dengan didampingi pemerintah desa dan dari pihak PG, mengecek kabar tersebut," ujar pria yang akrab disapa Ading tersebut.

Dalam sidak tersebut, Ading menyatakan bahwa keluhan masyarakat terkait keberadaan limbah pabrik yang mengganggu aktivitas karena menyebabkan bau tidak sedap, tidak sepenuhnya terbukti.

"Saya melihat dan merasakan sendiri, limbah dari PG yang dibuang di daerah Dusun Beteng Sidomekar, tidak menimbulkan bau. Justru limbah-limbah ini memberi manfaat dan nilai ekonomis kepada warga, untuk dijadikan pupuk organik," ujarnya.

Senada, Sumardi, Ketua RW 11 Dusun Beteng membenarkan bahwa limbah yang dihasilkan PG Semboro tidak mengganggu warganya.

"Tidak ada bau yang menyengat, malah warga senang mendapat kiriman limbah PG karena bisa digunakan sebagai pupuk, dan juga jamur yang tumbuh dari limbah, bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi, perkilonya antara 20 sampai 35 ribu Rupiah," ujar Sumardi. 

Sementara itu, Diputra Risman Rachmat yang menjadi juru bicara PG Semboro kepada wartawan menyatakan bahwa pengelolaan limbah PG Semboro telah melalui proses sesuai prosedur standar.

"Limbah yang kami kirim keluar PG, sudah melalui tahapan dan proses panjang serta tidak berbahaya. Sehingga kami berani mengirimkan limbah tersebut keluar, sesuai permintaan warga," ujar Diputra.

Dia menuturkan, permintaan warga sekitar pabrik akan limbah pabrik untuk dijadikan pupuk organik, cukup tinggi.

Sehari, kata dia, lima hingga enam truk limbah dikirim ke warga yang membutuhkan.

"Kami kirim sesuai permintaan warga, dan mereka yang minta limbah juga sudah membuat surat kesepakatan, jika dampak dari limbah ditanggung oleh mereka yang meminta," ungkapnya. (*)

Pewarta : M Abdul Basid (MG)
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.