https://jatim.times.co.id/
Kopi TIMES

Peran Kaum Sarungan Melawan Kolonial

Selasa, 22 Oktober 2024 - 04:29
Peran Kaum Sarungan Melawan Kolonial Sahal Mahfud., S.Pd., M.Pd., Ketua Ansor Desa Wonokromo Tikung

TIMES JATIM, LAMONGAN – Setiap tanggal 22 Oktober, masyarakat di Indonesia, khususnya yang beragama Islam khususnya Kaum santri Punya Momentum memperingati Hari Santri. Peringatan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober pertama kali diresmikan pada 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Berdasarkan hal tersebut, artinya Hari Santri Nasional 2024 merupakan peringatan yang kesepuluh menurut hitungan di mulai pada tahun 2015.

Hari Santri ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Awalnya, sempat ada wacana untuk menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri. Namun, usulan tersebut ditolak oleh KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU saat itu, yang mengusulkan 22 Oktober sebagai tanggal yang lebih tepat.

Tanggal 22 Oktober dipilih karena pada hari itu pada tahun 1945, KH Hasyim Asy'ari bersama para ulama mengeluarkan Resolusi Jihad. Resolusi ini menyerukan umat Islam dan Kaum Sarungan untuk berjihad melawan penjajah Belanda dan sekutunya yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah kemerdekaan. 

Resolusi Jihad tersebut menjadi pemicu pertempuran besar melawan pasukan NICA di Surabaya, yang mencapai puncaknya pada peristiwa 10 November 1945, yang kini dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Santri dan ulama berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui jihad fisabilillah. Dengan penetapan Hari Santri pada 22 Oktober, pemerintah ingin menghormati kontribusi besar kaum santri dalam sejarah perjuangan ulama dan bangsa Indonesia.

Hari Santri memiliki makna penting sebagai pengakuan terhadap perjuangan santri dalam membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan. Selain peran di medan perang, Hari Santri juga mencerminkan kontribusi santri dalam membangun masyarakat yang adil, damai, dan berakhlak mulia.

Peringatan ini tak hanya mengenang jasa yang tergambar dalam Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945, tetapi juga menegaskan bahwa santri berperan besar dalam membentuk masyarakat yang bermoral, beradab, dan berkontribusi positif bagi negara.
Fatwa tersebut berisi tiga poin penting, yakni:

Pertama, Hukum memerangi orang kafir yang merintangi kepada kemerdekaan kita sekarang ini adalah fardhu ain bagi tiap-tiap orang Islam yang mungkin, meskipun bagi orang fakir.

Kedua, Hukum orang yang meninggal dalam peperangan melawan musuh (NICA) serta komplotan-komplotannya adalah mati syahid.

Ketiga, Hukum untuk orang yang memecah persatuan kita sekarang ini, wajib dibunuh
Di masa kini, Hari Santri memiliki makna lebih luas, yakni sebagai pengingat akan tanggung jawab santri dalam membangun masa depan bangsa. 

Santri tidak hanya diharapkan menguasai ilmu agama, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan sosial dan budaya, agen Of Control, membantu menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan bermartabat.

Hari Santri Nasional 2024 mengusung tema "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan" yang mengajak para santri untuk melanjutkan semangat perjuangan yang diwariskan oleh pendahulu mereka, sambil menghadapi tantangan zaman dengan optimisme.

***

*) Oleh : Sahal Mahfud, S.Pd., M.Pd., Ketua Ansor Desa Wonokromo Tikung.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.