https://jatim.times.co.id/
Berita

Banyuwangi Surga Tersembunyinya Pecinta Tanaman Hias

Senin, 23 September 2024 - 15:56
Banyuwangi Surga Tersembunyinya Pecinta Tanaman Hias Hari, Sekretaris Asosiasi Petani Hias Banyuwangi (APTHB) bersama anggota saat menjelaskan jenis tanaman hias di Bursa Tanaman Hias Banyuwangi (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sebuah kota yang dikenal dengan keindahan alamnya, Kabupaten Banyuwangi kini menyuguhkan pesona baru bagi pecinta tanaman hias. Dengan beragam jenis flora unik dan komunitas pecinta tanaman yang semakin berkembang, Kabupaten ujung timur pulau jawa ini telah menjelma menjadi surga tersembunyi bagi para penghobi dan kolektor.

Kali ini, Asosiasi Petani Hias Banyuwangi (APTHB) menggelar acara Bursa Tanaman Hias yang berlangsung di Terminal Terpadu Pariwisata, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi.

Acara yang digeber selama satu bulan ini dimulai pada tanggal 14 September hingga 13 Oktober 2024. Menampilkan berbagai macam tanaman hias, mulai dari tanaman dalam pot, kaktus, bunga kertas, hingga bunga anthurium yang eksotis. 

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan tanaman hias kepada masyarakat, tetapi juga untuk mendorong peningkatan ekonomi petani tanaman hias setempat.

Sekretaris APTHB, Sahari (58) mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya asosiasi untuk mendukung para petani hias di Banyuwangi dalam memasarkan produk mereka.

 "Kami berharap melalui acara ini, para petani hias dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” kata Hari sapaan akrabnya, Senin (23/09/2024).

Selain itu, masih Hari, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman hias dalam mempercantik lingkungan dan meningkatkan kualitas udara.

Menurut Hari, APTHB ini berisi dari 50 anggota petani tanaman hias dari seluruh Banyuwangi. Pameran dan bursa kali ini hanya ada sepuluh anggota yang ikut dikarenakan lahan yang terbatas sehingga hanya ada sepuluh stand.

“Teman-teman yang ikut dari Kecamatan Wongsorejo, Genteng, Licin, dan sisanya dari Banyuwangi Kota,” jelasnya.

Hari mengaku berterima kasih atas dukungan tempat dan ijin dari pemerintah daerah setempat dan berharap dapat disediakan tempat permanen sebagai pusat pasar tanaman hias seperti halnya di Kota Batu.

Sementara itu, Sri Astuti (45), salah satu petani tanaman hias yang ikut acara bursa mengatakan, acara seperti ini menjadi ladang rezeki dan juga ajang silaturahmi bagi sesama anggota APTHB.

“Alhamdulillah bersyukur dengan ada acara bursa seperti ini. Selain cari uang juga saling menjalin silaturahmi sesama anggota APTHB,” ucapnya.

Perempuan domisili Kecamatan Licin ini mengungkapkan, omset dalam sehari penjualannya bisa mencapai ratusan ribu. 

“Dalam sehari paling minim selama ini dapat Rp 200 ribu,” ungkapnya.

“Paling banyak sore hingga malam hari, kalau siang hanya beberapa saja yang datang,” tambah Adi sapaan akrabnya.

Salah satu pengunjung, Siti Sholefah (48), mengaku sudah empat kali ini mengunjungi bursa tanaman hias mulai dari pertama kali digelar. 

"Saya kesini sudah beberapa kali dan juga beli bunga stand dari ujung ke ujung," ujarnya.

Ia mengaku, mengoleksi tanaman hias sebagai cara untuk cuci mata penghilang stres dan juga menjadi bahan edukasi bagi anaknya.

Dengan suksesnya acara Bursa Tanaman Hias ini, APTHB berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa di masa mendatang untuk mendukung perkembangan industri tanaman hias dan juga menjadi daya tarik wisatawan di Banyuwangi.(*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.