https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Mahasiswa dan Dosen Unmuh Jember Manfaatkan Limbah Tempe untuk Atasi Masalah Stunting di Desa Suci

Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:00
Mahasiswa dan Dosen Unmuh Jember Manfaatkan Limbah Tempe untuk Atasi Masalah Stunting di Desa Suci Pengenalan hasil olahan limbah tempe oleh dosen Unmuh Jember kepada kaum ibu di Desa Suci. (FOTO: dok. Humas Unmuh Jember for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JEMBER – Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember memperoleh hibah kompetitif nasional pengabdian masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2024.

Capaian ini berkaitan dengan penanganan stunting oleh tim yang diketuai oleh Zuhrotul Eka Yulis yang merupakan dosen Ilmu Keperawatan Unmuh Jember.

Didampingi dua dosen lainnya, tim ini memberikan upaya penanganan stunting di Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember dengan memanfaatkan potensi berbasis kedelai melalui penyuluhan kepada ibu-ibu PKK di Balai Desa Suci pada 8 September 2024 lalu.

Yulis mengatakan, Desa Suci dipilih menjadi lokasi kegiatan karena menjadi salah satu desa di Kabupaten Jember yang memiliki prevalensi stunting cukup tinggi, yakni 13,4 persen.

Dia menjelaskan, pengentasan stunting dapat dilakukan dengan cara meningkatkan asupan gizi dan ketahanan pangan masyarakat melalui diversifikasi pangan.

Salah satu potensi yang dimiliki Desa Suci dalam produk pangan adalah tempe dan tahu. 

"Berdasarkan hasil wawancara pada salah satu pengusaha tempe di Desa Suci, jumlah produksi harian dari usaha tempe mencapai satu hingga dua kuintal yang nantinya didistribusikan untuk dijual di seluruh daerah di Kabupaten Jember," kaya Yulis kepada TIMES Indonesia, Minggu (27/10/2024).

Dia menerangkan lagi, setiap satu kuintal produksi tempe menghasilkan 65 persen tempe dan 35 persen sisanya merupakan limbah padat seperti ampas sisa pembuatan, sisa tempe gagal, dan tempe busuk yang tidak termanfaatkan.

“Melihat fenomena tersebut dipandang perlu untuk dilakukan upaya-upaya penanganan stunting dengan pemanfaatan bahan baku utama yang berasal dari daerah, dengan mengolah limbah padat tempe menjadi bahan pangan yang dapat menjadi alternatif bahan pangan pencegah stunting,” terang Yulis.

Upaya yang dilakukan tim pengabdian ini, lanjutnya, berupa pelatihan pembuatan olahan limbah padat tempe menjadi kaldu tempe dengan tray dryer yang dapat digunakan sebagai fortifikasi makanan.

“Diketahui limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan tempe merupakan campuran antara kulit ari dan biji kedelai yang masih mempunyai kandungan nutrisi protein kasar (PK) 14,45 persen, lemak kasar (LK) 3,04 persen, abu 3,15 persen, serat kasar (SK) 47,01 persen, energi metabolik (EM) 3060 kkal/kg sehingga kandungan ini sangat berharga dan perlu untuk dimanfaatkan kembali," terang Yulis.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan dosen dari lintas program studi, namun juga melibatkan mahasiswa dari program studi Ilmu Keperawatan dan Agribisnis. 

Nabila, mahasiswi Ilmu Keperawatan yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini menjadi pengalaman yang bernilai.

Karena dirinya dapat terjun langsung dan terlibat dalam upaya pengentasan stunting di Jember.

Kegiatan yang dilakukan dengan tahapan sosialisasi, pendampingan, penyuluhan, pelatihan pengolahan limbah padat tempe menjadi kaldu, evaluasi dan tindak lanjut kegiatan, disertai pula dengan pemberian alat-alat berupa mesin tray dryer.

Pada saat pelatihan, tim pengabdian berupaya untuk meyakinkan kualitas rasa dari kaldu limbah padat tempe yang telah dibuat dan dibandingkan dengan produk kaldu MSG yang dijual di pasar, yang kemudian dievaluasi bersama dengan ibu PKK. 

Hasilnya, bubuk kaldu dari limbah tempe memiliki rasa gurih yang lebih ringan dan sesuai dibandingkan dengan produk kaldu komersil. 

Sehingga lebih aman jika diberikan sebagai bahan tambahan makanan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan yang dilaksanakan mandiri oleh masyarakat sehingga kami dapat menurunkan angka stunting di Desa Suci maupun di Kabupaten Jember,” tutup Yulis. (*)

Pewarta : M Abdul Basid (MG)
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.