https://jatim.times.co.id/
Kopi TIMES

Perang Siber dan Fenomena Buzzer Jelang Pemilukada Serentak 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 19:37
Perang Siber dan Fenomena Buzzer Jelang Pemilukada Serentak 2024 Asep Suriaman, S. Psi., Direktir Eksekutif Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik

TIMES JATIM, JAKARTA – Buzzer dan perang siber yang menyebar dalam aktivitas media sosial muncul karena eforia reformasi dan era digital media. Kebebasan menyampaikan pendapat dalam suatu negara demokrasi menjadi kebablasan akibat didukung teknologi media sosial. 

Hal ini menjadi sangat efektif ketika berubah menjadi ujaran kebencian. Dukung mendukung, hingga perang siber setiap menjelang Pemilukada serentak yang akan di gelar pada 27 Nopember 2024. 

Penelitian ini menganalisis fenomena buzzer dan perang siber yang terjadi jelang Pemilukada serentak 2024 dalam sudut pandang Netizen Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data diambil melalui wawancara terhadap netizen yang menjadi opinion maker di media sosial. 

Hasil analisis menunjukan perang siber yang dilakukan oleh buzzer di media sosial dapat membentuk polarisasi netizen, yang dapat di identifikasi dari wacana, opini, isu maupun rumors berbagai kelompok kepetingan di media sosial. 

Temuan penelitian ini menerangkan adanya perubahan konsep opinion leader pada teori two step flow communication yang kini lebih mengedepankan opinion maker anonym dalam tradisi media baru.

Jelang Pemilukada serentak 2024 tahun ini, kemunculan buzzer menjadi salah satu fenomena yang tak dapat terhindari. Buzzer yang bermunculan di berbagai media sosial ini terbagi menjadi buzzer organik dan buzzer anorganik.

Buzzer organik berasal dari partai politik itu sendiri, bukan bayaran. Sedangkan, buzzer anorganik ialah buzzer yang pengikut akun media sosialnya merupakan pengikut tidak asli. Pengikut buzzer anorganik biasanya merupakan bot.

Akun buzzer kerap membawa isu-isu emosional. Untuk itu, lanjutnya, para pemilih harus sering-sering mengecek akun buzzer tersebut agar tahu apakah isu yang tersebar itu benar atau tidak.

Saya kira kita tidak bisa melarang para kandidat untuk membuat pasukan buzzer, melainkan yang harus kita fokuskan pada pencerdasan pemilih. Jika pemilih di Indonesia sudah cerdas, kekuatan buzzer sebesar apa pun tidak akan berpengaruh. 

Buzzer memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan opini publik, baik melalui formulasi pesan maupun interaksi melalui fitur-fitur media sosial seperti komentar dan tanggapan Buzzer juga memiliki hubungan yang signifikan dengan pembentukan opini publik politik di media sosial.

Buzzer memiliki kekuatan yang cukup besar dalam mengarahkan opini publik, melalui konten yang disebarkan dan interaksi melalui fitur-fitur media sosial. Sebagai alat propaganda, buzzer digunakan untuk mengubah dan mengarahkan opini publik ke tujuan tertentu.

Dalam pengelolaan konten, narasi, atau isu, buzzer tidak bekerja seorang diri, namun memiliki hierarki kerja dengan fungsi dan tugas masing-masing. Maka dalam menyikapi keberadaan buzzer perlu dilihat secara bijak dan tepat, karena pekerjaan buzzer tidak sertamerta ada, namun juga tidak lepas dari kepentingan dan pemanfaatan oleh pihak-pihak tertentu.

Pengaruh buzzer dalam pembentukan opini publik di media sosial adalah fenomena yang perlu diperhatikan, karena buzzer memiliki peran yang signifikan dalam mengarahkan opini publik, baik itu melalui formulasi pesan atau interaksi melalui fitur-fitur media sosial. 

Penggunaan buzzer dalam pembentukan opini publik politik di media sosial juga perlu diperhatikan, karena buzzer memiliki hubungan yang signifikan dengan pembentukan opini publik politik di media sosial.

***

*) Oleh : Asep Suriaman, S. Psi., Direktir Eksekutif Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.