TIMES JATIM, PACITAN – Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Pacitan (Disdagnaker Pacitan), Asep Suherman mengungkapkan, penyebab harga cabai anjlok ditengarai musim panen tiba saat ini. 

"Kalau cabai penyebabnya masih waktu panen," ujarnya, Rabu (6/11/2024). 

Asep menambahkan, stok cabai yang melimpah di pasar induk tradisional juga menjadi penyebab harga turun.  "Barang masih banyak di pasaran," tambahnya. 

Menurut Asep, cabai rawit merah yang sebelumnya berada di kisaran harga Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogram kini mengalami penurunan menjadi Rp26.500 hingga Rp27.000 per kilogram.

 "Penurunan ini berkisar antara 8,6 hingga 10 persen, tergantung pada harga awal yang berlaku di pasaran," jelasnya.

Selain itu, cabai merah keriting yang sebelumnya dijual dengan harga Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram kini turun menjadi Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram, dengan persentase penurunan antara 10 hingga 10,5 persen. 

Di sisi lain, harga cabai merah besar tercatat stabil pada kisaran Rp20.000 hingga Rp21.000 per kilogram.  Berdasarkan pemantauan terkini, selain cabai, beberapa komoditas lain seperti bawang merah justru mengalami kenaikan harga. 

"Bawang merah yang sebelumnya berada di kisaran Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp31.000 hingga Rp33.000 per kilogram, dengan kenaikan berkisar antara 6,9 hingga 10 persen," paparnya.

Sementara itu, harga bawang putih, baik jenis Honan maupun Kating, masih stabil. Bawang putih Honan atau Sinco tetap berada di kisaran Rp35.000 hingga Rp36.000 per kilogram, sedangkan bawang putih Kating masih bertahan di harga Rp40.000 hingga Rp41.000 per kilogram.

Menurut Asep, Disdagnaker akan terus memantau perkembangan harga sejumlah komoditas tersebut guna memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan di Pacitan, terutama menjelang momen-momen tertentu yang kerap mempengaruhi pasar. 

"Kami berupaya menjaga ketersediaan pasokan agar harga cabai tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Pacitan," pungkasnya. (*)