TIMES JATIM, PASURUAN – Jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang ditutup mulai bulan November 2024 sampai waktu yang belum ditentukan. Penutupan jalur pendakian ke gunung yang berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, serta Kabupaten Pasuruan ini untuk pemeliharaan ekosistem hutan.

"Penutupan jalur pendakian dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Utamanya sebagai bagian dari pemeliharaan ekosistem hutan di Gunung Arjuno-Welirang," terang Kasi Perencanaan Pengembangan dan Pemanfaatan UPT Tahura Raden Soerjo, Sadrah Devi seperti dikutip dari laman Pemkab Pasuruan, Rabu (6/11/2024).

Devi menambahkan, penutupan juga berdasarkan laporan BMKG mengenai potensi awal musim hujan pada bulan November. Musim penghujan tentunya identik dengan intensitas yang lebat disertai angin kencang dan petir.

"Per 1 November 2024 seluruh pendakian Gunung akan ditutup karena  untuk pemeliharaan ekosistem. Apalagi sudah mulai memasuki musim penghujan, dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan pendaki ketika hujan lebat disertai angin kencang dan petir," kata Devi.

Devi berharap, masyarakat dan seluruh pecinta alam atau pendaki memahami kebijakan ini karena penutupan ini demi kebaikan bersama dan untuk pemulihan ekosistem.

Sebagai informasi, Gunung Arjuno, juga dikenal sebagai Gunung Arjuna, adalah sebuah gunung berapi berbentuk kerucut yang saat ini dalam kondisi tidak aktif. Gunung ini  terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, serta Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Dengan ketinggian mencapai 3.339 meter di atas permukaan laut, Gunung Arjuno menempati posisi sebagai gunung tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru, dan merupakan yang tertinggi keempat di Pulau Jawa. Terdapat tiga jalur pendakian utama yang umum digunakan untuk mencapai puncaknya, yaitu melalui Lawang, Tretes, dan Batu. Nama Arjuno diambil dari tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna. (*)