TIMES JATIM, MALANG – Lukisan Quick Response (QR) Art Rektor Universitas Brawijaya (UB) dari masa ke masa dipajang dalam Pameran Arsip yang digelar oleh Unit Kearsipan UB mulai tanggal 29 Juni - 7 Juli 2024 di halaman Gedung Auditorium UB. Lukisan ini merupakan karya Doddy Hernanto atau Mr. D.

Total ada 14 lukisan QR Art wajah Rektor UB yang dipamerkan. Mulai dari lukisan wajah Rektor pertama UB, Dr Doel Arnowo, Brigen dr Eri Soedewo, Mayor Jenderal Moejadhi, Prof Dr Ir Moeljadi Banoewidjojo, Prof Darji Darmodiharjo, Prof Dr Harsono, Prof Drs Zainal Arifin Achmady, Prof Drs H M Hasyim Baisoeni, Prof Dr Eka Afnan Troena, Prof Dr Ir Bambang Guritno, Prof Dr Ir Yogi Sugito, Prof Dr Ir Mohammad Bisri, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani, hingga Prof Widodo yang saat ini masih menjabat sebagai rektor.

"Dengan memajang QR Art rektor dari masa ke masa, yang di dalamnya berisi seluruh sejarah serta capaian rektor tersebut, UB ingin mewujudkan sebuah ungkapan latin Historia Magistra Vitae," ujarnya.

ia mengatakan, sejarah adalah guru kehidupan, sekaligus Archivum est Potentia, ungkapan bahasa Yunani yang berarti arsip adalah kekuatan.
Kepala Sub divisi Tata Usaha dan Kearsipan UB, Rizki Mustafani mengatakan, pameran yang mengambil tema Wisuda Dalam Arsip kali ini lebih banyak menampilkan gelaran wisuda yang dilakukan oleh UB mulai dari yang pertama digelar pada tahun 1970 hingga sekarang.

Namun, QR Art Rektor UB dari masa ke masa ini juga turut dipamerkan. Alasanya, karena arsip Rektor berbentuk QR Art semacam ini hanya dimiliki oleh UB. Tidak ada kampus di Indonesia atau bahkan dunia yang punya arsip Rektor dalam bentuk yang sama.

"QR Art Rektor UB dari masa ke masa ini merupakan salah satu arsip digital milik UB, yang tidak dimiliki oleh Universitas manapun," ucapnya.

Dia menyebut, bahwa saat ini Unit Kearsipan memang sedang dalam proses mendigitalisasi semua arsip yang ada. Dalam laporannya, saat ini proses sudah 70 persen arsip yang dimiliki oleh UB sudah salam bentuk digital.

"Tentu kalau dokumen yang dikeluarkan pada tahun ini dan tahun sebelumnya semua sudah dalam bentuk digital. Hanya arsip lama untuk didigitalisasi ini masih dalam proses," kata dia.

Rizki melanjutkan, pameran Arsip di UB ini merupakan salah satu upaya untuk membumikan arsip sekaligus memberikan kesadaran kepada khalayak umum tentang pentingnya arsip, utamanya di dunia pendidikan. (*)