https://jatim.times.co.id/
Berita

Laka Kereta Api Argo Wilis, BHS Minta Dishub Segera Fungsikan Early Warning System

Jumat, 05 Juli 2024 - 16:42
Laka Kereta Api Argo Wilis, BHS Minta Dishub Segera Fungsikan Early Warning System BHS saat takziah ke rumah duka korban kecelakaan yang tertabrak KA Argo Wilis di Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (5/7/2024). (FOTO: Dok.Tim BHS)

TIMES JATIM, SURABAYA – Anggota DPR-RI terpilih periode 2024-2029, Bambang Haryo Soekartono (BHS) kembali memberikan perhatian terhadap peristiwa seorang warga meninggal yang tertabrak Kereta Api (KA) Argo Wilis tujuan Bandung-Surabaya.

Peristiwa itu terjadi di perlintasan Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. Pemilik sapaan akrab BHS ini memang sangat pro-aktif terhadap keselamatan warga yang melintas di perlintasan KA sebidang.

Ia beberapa kali  turun langsung memastikan peralatan pendukung keselamatan telah dipenuhi. Salah satu yang menjadi sorotan BHS adalah alarm Early Warning System (EWS) serta palang pintu di Perlintasan Sebidang KA double track di Desa Seketi.

EWS sudah terpasang sekitar tiga bulan yang lalu. Namun ternyata, belum difungsikan karena terkendala daya listrik.

“Alarm warning sytem yang sudah dipasang sebelum lebaran, tapi ternyata belum bisa diopeasikan sampai sekarang. Ini karena listrik masih dibawah kemampuan alarm warnings sytem. Saya sudah telepon Pak Kadis (Kadishub Sidoarjo, red) agar mempercepat pe-fungsian alarm EWS di lintasan sebidang tersebut," kata BHS, Jumat (5/7/2024).

Bahkan ia juga mengusulkan alat pendeteksi kereta yang berhubungan dengan alarm. BHS meminta untuk meletakkan alat tersebut di atas jarak minimal 2 kilometer dari perlintasan sebidang. Maka, pada saat kereta akan melewati lintas sebidang, alarm sudah berbunyi.

"Sehingga ketika kereta masih jauh akan melewati pintu sebidang, alarm sudah bunyi dan mengingatkan kepada petugas maupun pengguna jalan agar memperhatikan pintu perlintasan yg baru yang saat ini juga belum bisa difungsikan," ujarnya.

Karena perlintasan itu merupakan jalur double track atau rel ganda, kata BHS, maka biasanya terjadi persimpangan kereta dari dua jurusan.

"Kalau ada hal seperti itu memang harus ada informasi tambahan dari petugas kepada masyarakat pengguna jalan raya agar lebih hati-hati. Dan saya menyumbangkan 1 set alat pengeras suara (toa) untuk informasi ke pengendara jalan raya sehingga mereka bisa berhati-hati dan tidak menjadi korban lagi tertabrak kereta karena tidak tahu ada kereta yg bersimpangan di lintas sebidang," tambah BHS

Menurut data yang disampaikan BHS, masih banyak perlintasan sebidang yang tidak meggunakan palang pintu dan alarm EWS di Jatim.

Total ada sekitar 669 yang tidak berpalng pintu atau 60 persen dari total lintas sebidang yg jumlahnya sekitar 1.082 titik perlintasan sebidang di Jawa Timur. 

Ini adalah tugas dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah untuk memperhatikan keselamatan masyarakatnya dan juga keselamatan kereta api yang akan melintas di lintas sebidang.

Yakni dengan memasang segera palang pintu dan alarm EWS agar tidak terjadi kecelakaan yang membawa korban baru.

Karena saat ini sebagian besar jalur kereta di Jawa Timur sudah double track dan kecepatan kereta sudah dinaikkan menjadi sekitar 100 km per jam.

Apalagi jumlah trainset atau rangkaian kereta sudah ditambah sehingga traffic di lintas sebidang semakin banyak yang tentunya harus di proteksi keselamatannya di lintasan sebidang tersebut.

Usai meninjau perlintasan, Bambang Haryo juga menyempatkan berkunjung ke rumah duka dan memberikan santunan kepada keluarga korban.

Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini berharap PT Jasa Raharja bisa jemput bola untuk memberikan santunan kepada keluarga korban. Terlebih keluarga korban juga tidak punya motor untuk mengurus asuransi di PT Jasa Raharja lantaran kendaraan korban rusak.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini juga meminta agar Kementerian Keuangan tak mengurangi anggaran  infrastructure, maintenance and operation (IMO) kereta api. Tujuannya agar  pelayanan dan fasilitas KA di Indonesia bisa dioptimalkan.

Infrastruktur dan fasilitas angkutan umum khususnya KA harus diprioritaskan sebaik mungkin karena menyangkut keselamatan nyawa publik.

"Anggaran IMO ini tidak boleh dikurangi karena apa? Maintenance akan berpengaruh terhadap keselamatan dan infrastruktur harus bagus, apalagi operasional ini juga sangat penting. Maka kami mengharapkan jika hal-hal itu dijalankan dengan baik akan meminimalisir kejadian yang memakan korban lagi di perlintasan KA,” tandas Bambang Haryo Soekartono (BHS). (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.