TIMES JATIM, MALANG – Kegiatan produksi kelompok tani (Poktan) kopi dan kakao mendapatkan kunjungan Tim Penilai Apresiasi Kelompok Tani Kopi dan Kakao Berprestasi, di Dusun Tawangsari, Tirtomarto, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jumat (5/7/2024). 

Tim Penilai tersebut terdiri dari lima orang, dengan tugas penilaian dan verifikasi masing-masing. Kegiatan lomba Apresiasi kelompok tani kopi dan kakao berprestasi tingkat Jawa Timur 2024 ini, diselenggarakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. 

Dua kelompok tani (Poktan) tersebut adalah Poktan Tani Sari Desa Tirtomarto, Kecamatan Ampelgading, yang mendapat verifikasi penilaian lapangan pada hari ini (5/7/2024), dan Poktan Sumber Jaya III Desa Ringinkembar Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, yang sudah mendapatkan penilaian lapang pada 27 Juni 2024. 

"Pemerintah Kabupaten Malang menyambut baik Apresiasi Kelompok Tani Kopi dan Kakao Berprestasi Tahun 2024 ini. Dan, melalui pelaksanaan lomba ini Saya berharap ada output lanjutan, yang ditunjukkan dengan meningkatnya produktivitas kopi maupun kakao di Kabupaten Malang, baik kualitas maupun kuantitasnya," kata Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, saat penyambutan Tim Penilai lomba, Jumat (5/7/2024). 

Dikatakan Wabup, ondustri kopi di Kabupaten Malang dan di Indonesia saat ini sudah semakin berkembang. Di antaranya, ada kopi Amstirdam (Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, Dampit), yang menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Malang yang eksistensinya terus meningkat di kalangan pecinta kopi. 

Karena itu pula, para petani kopi di wilayah Kecamatan Ampelgading dituntut semakin produktif dan inovatif dalam menghasilkan biji kopi berkualitas. Yakni, dengan penerapan metode tanam yang tepat, didukung ketekunan dan keterampilan dalam memproses maupun mengolah biji kopi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, Ir. Avicenna M. Saniputra, M.T, yang ikut mendampingi Wabup Malang berharap, dua Poktan kopi dan kakao yang dikunjungi Tim Penilai ini bisa berprestasi dan memotivasi poktan lainnya. 

"Alhamdulillah, Kabupaten Malang masuk nominasi 6 besar lomba apresiasi ini untuk dua poktan kopi dan kakao. Semoga berhasil," kata Avicenna. 

Penilaian tim tersebut dilakukan selama beberapa jam, oleh tiap anggota juri. Selain melihat administrasi, tim penilai juga melihat langsung pengolahan hasil dan pemasaran komoditi kopi yang dihasilkan. 

Tim Penilai untuk lomba Apresiasi Poktan Berprestasi ini sendiri diketuai perwakilan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dari Jember, beranggotakan pihak dari Disperindag Provinsi Jatim (juri pemasaran), dan Universitas Brawijaya (juri pengolahan produk kopi). Tim penilai juga berkunjung melihat langsung ke kebun kopi. 

Kabid Perkebunan Dinas TPHP Kabupaten Malang, Kholidah Masruroh menambahkan, untuk pengolahan kopi poktan sudah berupa bubuk kopi yang juga dalam kemasan siap jual. 

Sedangkan, komoditi kakao yang dihasilkan poktan di Kabupaten Malang belum sampai berupa produk olahan, melainkan dalam bentuk bahan baku fermentasi, yang dikirimkan ke industri pengolahan di Mojokerto dan Blitar. 

"Komoditi kopi dan kakao di Kabupaten Malang, harapannya bisa lebih ditingkatkan menjadi produk olahan hingga pemasarannya. Terlebih, kini banyak petani milenial yang sudah mendapatkan banyak pelatihan dari program YESS Kementerian Pertanian," kata Kholidah. (*)