https://jatim.times.co.id/
Berita

Kolaborasi ITS dan DPMD Jatim Siapkan Produk BUM Desa Tembus Pasar Global

Kamis, 10 Oktober 2024 - 21:42
Kolaborasi ITS dan DPMD Jatim Siapkan Produk BUM Desa Tembus Pasar Global Kegiatan Coaching Produk Kerajinan BUM Desa Siap Ekspor yang diinisiasi ITS berkolaborasi dengan DPMD Jatim. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Berbagai lini terus bergotong royong membantu UMKM Jawa Timur untuk naik kelas. Salah satunya, kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Timur. 

Dengan mengadakan 'Coaching Produk Kerajinan BUM Desa Siap Ekspor', Kampus Perjuangan ini ingin menyiapkan UMKM di Jatim agar punya kepercayaan diri untuk meningkatkan kualitas produk, sehingga bisa menembus pasar global. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Kajian SDGs ITS, Melania Suweni Muntini kepada TIMES Indonesia, Kamis (10/10/2024). 

"Oleh karena itu kami bekerjasama dengan Dinas PMD. Sebelumnya sudah ada pelatihan dan sekarang coaching produk," ungkapnya. 

Kedepannya, universitas terkemuka di Surabaya ini akan membuat pelatihan secara terstruktur bagi UMKM di Jawa Timur. 

"ITS ingin berbagi ilmu dan kami dorong untuk berwirausaha secara terstruktur, targetnya harus ada yang ekspor. At least, produknya bisa lebih berkualitas dan sesuai dengan pangsa pasar. Harapannya, tahun depan sudah ada yang bisa ekspor," jelas Melania. 

Selain itu, kepedulian ITS terhadap UMKM juga merupakan upaya untuk membantu pemerintah dalam mencapai goals dari 17 SDGs. 

Sementara itu, Endah Binawati Muriandini Kepala bidang pemberdayaan usaha ekonomi desa DPMD Jatim menyebut, terdapat 6.638 BUM Desa yang merupakan 85 persen dari jumlah desa di Jawa Timur dan terdapat ratusan ribu UKM di bawah BUM Desa ini.

Namun, tantangan BUM Desa itu cukup banyak. Diantaranya adalah produk-produk yang masih sangat sederhana. 

Coaching-Produk-2.jpg

"Ini yang perlu tentunya kami tingkatkan, tidak hanya Dinas PMD tapi kita harus berkolaborasi. Kolaborasi Pentahelix ini yang sudah kita jalankan, salah satunya dengan ITS," ujarnya. 

"Kolaborasi ini untuk bisa membranding produk-produk BUM Desa yang sebetulnya luar biasa, akan tetapi karena keterbatasan, baik itu SDM maupun kemampuan BUM Desa dalam mengemas produknya, agar bisa meningkatkan produknya dan bisa memiliki nilai jual di pasar luar negeri," sambung Endah. 

Lebih lanjut, ia memaparkan kendala ekspor yang selama ini dialami oleh BUM Desa. Diantaranya, kapasitas SDM.

"Seperti pemahaman terhadap produk untuk bisa diekspor itu seperti apa, ini yang belum dimiliki," katanya. 

Kalau produknya sudah dimiliki oleh desa, tapi bagaimana mengemas produk ini menjadi baik dari segi kualitas dan kuantitas maupun kontinuitas, juga masih kurang diperhatikan. 

"Ini yang tidak dipahami. Jadi para UKM mikirnya hanya berproduksi, tapi belum berpikir peningkatan kualitas maupun sampai kontinuitas. Ini yang diperlukan agar produk-produk BUM Desa bisa go internasional," tutur Endang. 

Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengatasi kendala tersebut dengan berkolaborasi bersama perguruan tinggi, Dinas Koperasi, Disperindag, dan pihak-pihak swasta untuk mengembangkan produk-produk desa agar bisa menembus pasar global. (*)

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.