https://jatim.times.co.id/
Berita

Heriyadi Natawijaya, Sutradara di Balik Minilemon, Film Animasi Garapan Siswa SMK Setara Pixar

Minggu, 20 Oktober 2024 - 01:54
Heriyadi Natawijaya, Sutradara di Balik Minilemon, Film Animasi Garapan Siswa SMK Setara Pixar Heriyadi Natawijaya, Sutradara Minilemon. (Foto: Dok.Pribadi forTIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Film animasi 3 Dimensi (3D) buah lemon dengan karakter wajah topeng-topeng Nusantara bernama Minilemon segera  menghiasi dunia hiburan layar lebar pada tahun depan.

Sinematografi besutan PT Minilemon Media Indonesia yang berada di bawah naungan d'Topeng Kingdom Group milik Reno Halsamer dipastikan memiliki kualitas sekelas garapan Pixar.

Heriyadi Natawijaya, sang sutradara kawak di industri film tanah air, terlibat sepanjang proses produksi. Heri sendiri dikenal sebagai sutradara iklan, video klip dan animasi sejak 2009. 

Kepada TIMES Indonesia, ia menceritakan bagaimana awal mula proses mewujudkan sebuah karakter Minilemon menjadi film animasi kaliber internasional.

Produksi Minilemon tidak asal-asalan. Ia butuh waktu untuk mendalami masing-masing karakter yang diciptakan oleh Reno Halsamer. 

Minilemon, mengangkat kisah keseharian enam sahabat sepermainan. Ada Memey, Ucup, Slamet, Minggus, Bibie, Togar dan Wayan. Karakter Bibie dibuat khusus sebagai bentuk kekaguman dan penghormatan akan mendiang Bapak Teknologi Indonesia Prof B.J Habibie.

"Pastinya aku perlu pendalaman dari masing-masing karakter. Karena, Minilemon ini selain unik, tiap karakter juga mewakili latar belakang kesukuan yang berbeda-beda," ungkap sutradara yang pernah menggarap film animasi pelukis legendaris Basuki Abdullah ini, Sabtu (19/10/2024).

Heri mencoba menerjemahkan keinginan Reno Halsamer untuk mewujudkan karakter Minilemon menjadi sebuah film berkualitas. Ia merumuskan secara detail agar positioning tiap karakter semakin jelas dan berbeda untuk menciptakan banyak konflik situasi yang seru di dalamnya. 

Dari balik studio, Heri memimpin animator-animator muda dan siswa SMK di bawah Minilemon Movie Academy, sekolah grafis yang juga didirikan oleh Reno.

"Dari awal visi Minilemon konsisten, yaitu kami ingin membangun SDM lokal setara SMK di Indonesia. Tiap divisi kami tempatkan supervisi sekaligus pembimbing kelas 1 di industri saat ini, kami buatkan SOP yg menyenangkan dengan online system," jelasnya.

Heri sebagaimana harapan Reno, memang menginginkan produksi Minilemon melibatkan banyak bakat muda sampai ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

"Ini karya mereka semua, adik-adik kita, jadi harus kita dukung dan tonton bersama ya," ajaknya.

Pembuatan animasi Minilemon tergolong cepat. Setidaknya, hanya perlu waktu kurang lebih satu tahun dengan hasil mencapai finishing.

"Film ini sudah diproduksi kurang lebih satu tahun untuk hasil 70 persen. Menurut saya, ini termasuk sangat cepat untuk film 3D animasi," tandasnya.

Secara pribadi, ia berusaha menyeimbangkan dari semua aspek. Baik dari aspek karakter, cerita, penyutradaraan, teknis animasi, visual termasuk soal timeline.

"Aku mencoba untuk tidak idealis dengan satu hal, tidak mau mubazir dan juga realistis dari sisi bisnis," ungkapnya.

Banyak pesan moral terselip dalam tiap skenario cerita. Lagi-lagi, selayaknya asa menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur di tengah gempuran zaman.

"Keberanian, tekad, kerja sama dan rasa peduli satu sama lain tanpa melihat latar belakang dari masing-masing, saya rasa lengkap pesan moral yang disampaikan di film ini," tambahnya.

Kisah berawal dari cerita Togar dan Ucup yang iseng dengan sekelompok angsa yang berakibat terjadi kejar-kejaran sampai ke hutan. Akhirnya, melibatkan semua anak-anak Minilemon lainnya termasuk Kak Bibie, untuk bertualang ke Jogja, Surabaya dengan portal demi mencari Ucup yang diculik oleh dua penjahat si penjual hewan langka. Film ini dipastikan segera edar di bioskop pada 2025 mendatang.

"Insya Allah 2025 film ini sudah bisa tayang, doain ya, rasanya belum banyak film animasi yang bukan manusia selain Minilemon. Mudah-mudahan bisa jadi tontonan alternatif terutama di Indonesia," ucapnya.

Menurut Heriyadi Natawijaya, Minilemon akan menjadi pembeda dari film animasi lain pada umumnya. Karakter buah lemon dan topeng yang terinspirasi dari koleksi Reno Halsamer, melahirkan keunikan tersendiri.

"Pak Reno Halsamer sangat luar biasa, film ini sekaligus menjawab keresahan saya selama ini. Karena pertama kenal Pak Reno dan diajak bergabung, kebetulan saat itu saya memiliki dua orang anak usia 4 dan 5 tahun yang nggak bisa pisah dengan gadget dan YouTube," kata dia.

"Sebagai seorang ayah dan juga sutradara, saya pikir, sudah seharusnya saya mulai ikut berperan mendidik anak-anak lewat tontonan-tontonan yang edukatif namun related dengan keinginan mereka yang penuh kejutan," ungkapnya menambahkan.

Di tengah keluarga besar Minilemon, Heriyadi Natawijaya juga memiliki kesan tersendiri sejak bergabung secara totalitas memainkan peran sebagai 'otak' di balik produksi animasi yang terbilang cukup rumit.

"Di Minilemon, kita semua bersahabat, mendalami bakat bersama, belajar bersama, berkarya bersama untuk cita-cita yang sama. Tidak banyak orang seperti Pak Reno dengan usianya yang sangat peduli dengan generasi muda saat ini. Saya berharap semakin banyak anak-anak muda yang bergabung ke dunia ini. Dunia Minilemon yang penuh karya dan canda," tuntasnya.

Minilemon pada awalnya dibuat pada 2015 dan terus mengalami penyempurnaan dari tahun ke tahun sampai berbentuk karakter tiga dimensi. Minilemon bisa ditonton di aplikasi TV berlangganan seperti Netflix, Vidio, AppStore, dan PlayStore dan dalam waktu dekat segera meluncur di bioskop kesayangan. 

Reno Halsamer sebagai penggagas, mengaku sangat antusias untuk menghadirkan film ini sebagai bentuk edukasi dan pelestarian kearifan lokal. Kolektor ribuan topeng itu memastikan garapan generasi muda serta siswa SMK, anak-anak didikannya di Minilemon Movie Academy Yogyakarta, tak akan kalah dengan animasi luar negeri.

Apalagi di bawah tangan dingin Heriyadi Natawijaya, sutradara gaek yang sudah malang melintang dalam industri perfilman nasional.

"Kalau boleh dikatakan, film ini animasinya setara Pixar," ungkap Reno.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.