TIMES JATIM, KEDIRI – Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri mengunjungi Pasar Grosir Ngronggo, Kota Kediri, Kamis sore (17/7/2025). Kunjungan tersebut untuk meninjau kondisi pasokan dan harga komoditas utama seperti sayur-mayur, buah-buahan, dan sembako.
Didampingi oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan Wakil Wali Kota, Qowimmudin Thoha, Wamen Perdagangan menyusuri lorong pasar sambil berdialog langsung dengan para pedagang. Dalam kesempatan itu, ia menanyakan asal pasokan barang dagangan dan kondisi penjualan terkini.
“Intinya adalah, yang pertama, di Kelurahan Ngronggo tepatnya di pasar grosir ini, kita melakukan pemantauan terhadap pasokan beberapa komoditas, khususnya buah dan sayur-sayuran. Hasil pantauan menunjukkan bahwa pasokan dan harga relatif stabil,” ujar Dyah Roro Esti.
Ia menyampaikan apresiasinya atas tingginya aktivitas ekonomi di pasar tersebut, meski waktu sudah menunjukkan sore hari. Keramaian pasar menurutnya menjadi indikator positif atas pergerakan ekonomi lokal di Kota Kediri.
“Pasar ini sangat ramai. Bahkan sore hari pun masih dipadati pengunjung dan pembeli. Ini menjadi tanda bahwa ekonomi di Kota Kediri ini juga baik-baik saja,” ujarnya.
Wamen Perdagangan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam menjaga kelancaran distribusi dan stabilitas harga komoditas di pasar-pasar tradisional.
Wamen Perdagangan RI dan Wali Kota serta Wakil Wali kota berfoto dengan para pedagang (Foto: Canda Adisurya/TIMES Indonesia)
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap sinergi dan kolaborasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi nasional.
“Presiden Prabowo selalu mengedepankan kolaborasi ini merupakan sesuatu solutif ya sesuatu hal yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang kemudian bisa memanjukan baik itu Kota Kediri, " tetapi juga secara nasional kita pastikan bahwa semuanya baik-baik saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dyah Roro Esti menyoroti pentingnya adaptasi pasar terhadap digitalisasi. Menurutnya, transformasi digital bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas pedagang di pasar tradisional.
Menurutnya, revitalisasi pasar bukan hanya soal fisik, tapi juga non-fisik. "Kita berikan dukungan agar mereka kemampuan untuk mengoptimalkan dan menggunakan gadget yang serba digital itu juga bisa dioptimalkan untuk berjualan,” ungkapnya.
Pemerintah pusat, tambahnya, siap mendukung kegiatan pelatihan dan sosialisasi digital kepada para pedagang, agar mereka mampu memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usahanya.(*)
Pewarta | : Canda Adisurya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |