https://jatim.times.co.id/
Berita

Gandeng BRIN, Gus Hilman Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:20
Gandeng BRIN, Gus Hilman Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas Anggota Komisi X DPR-RI, Muhammad Hilman Mufidi atau Gus Hilman di acara Bimtek Manajemen Bisnis Berbasis Riset untuk UMKM Kabupaten Probolinggo, Jatim, 17 Julo 2025 di Cafe Alino, Kraksaan(Foto: Iqbal/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Anggota Komisi X DPR-RI, Muhammad Hilman Mufidi atau Gus Hilman mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di Kabupaten Probolinggo, Jatim, naik kelas. 

Upaya itu dilakukan dengan memberikan Bimbingan Teknis Manajemen Bisnis Berbasis Riset untuk puluhan pelaku UMKM, Kamis (17/7/2025) di Cafe Alino, Kota Kraksaan, kabupaten setempat. 

Tak tanggung-tanggun, Gus Hilman mendatangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, untuk memberi bimbingan teknis kepada pengusaha yang jadi tulang punggung ekonomi nasional itu. 

Bimtek diberikan langsung oleh Analis Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada BRIN, Indra Rusyadi Adiwijaya.

Sebagai analis pemanfaatan iptek, Indra bertugas memasyarakatkan beragam riset dan inovasi yang dilakukan peneliti pada badan yang menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta penemuan dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegrasi tersebut. 

Gus Hilman menyebut, sekitar 90 persen pelaku UMKM di Indonesia merupakan pengusaha kelas mikro. Yaitu jenis usaha dengan kriteria yang paling sederhana.

"Dengan Bimtek bersama BRIN ini, UMKM yang mikro diharap naik kelas jadi kecil, kemudian jadi menengah," kata anggota Fraksi PKB Dapil Pasuruan-Probolinggo tersebut. 

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan kelas usaha yang berbeda berdasarkan aset dan omzet yang dimiliki. 

Perbedaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Usaha mikro memiliki kekayaan bersih Rp 50 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha kelas ini memiliki hasil penjualan tahunan (omzet) paling banyak Rp 300 juta.

Usaha kecil memiliki kekayaan bersih Rp 50 juta hingga Rp 500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha kecil memiliki hasil penjualan tahunan (omzet) senilai Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar. 

Sedangkan usaha menengah, memiliki kekayaan bersih antara Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha menengah memiliki hasil penjualan tahunan Rp 2,5 hingga 50 miliar.

Profil UMKM Kabupaten Probolinggo

Berdasarkan Sistem Manajemen dan Pengembangan UMKM Terpadu pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian atau DKUPP Kabupaten Probolinggo, usaha mikro tercatat sebanyak 43.015 unit. 

Usaha kecil tercatat 648 unit. Sedangkan usaha menengah hanya tercatat sebanyak 61 unit. 

Usaha mikro terbanyak Kecamatan Kraksaan (3.844 unit). Disusul Maron (3.548 unit), dan Kecamatan Paiton (3.464 unit). 

Usaha kecil terbanyak berada di Kecamatan Kraksaan (85 unit). Disusul Kecamatan Paiton (80 unit), dan Kecamatan Dringu (68 unit). 

Sedangkan untuk usaha menengah, terbanyak berada di Kecamatan Kraksaan (13 unit), Kecamatan Paiton dan Gending (masing-masing 8 unit), dan Kecamatan Tongas sebanyak 4 unit. (*) 

Pewarta : Muhammad Iqbal
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.