TIMES JATIM, PROBOLINGGO – SDN Warujinggo 2 di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jatim, sudah dua tahun berturut-turut tak menerima murid baru. Kini sekolah hanya menyisakan 15 siswa aktif, dengan tiga kelas kosong total.
Lima belas siswa aktif itu berada di kelas 3, kelas 4, dan kelas 6. Adapun ruang kelas 1, ruang kelas 2, dan ruang kelas 5 kini tanpa siswa. Praktis, ruang kelas hanya berisi deretan bangku dan kursi. Tanpa siswa satu pun.
Meski demikian, empat guru dan tiga tenaga kependidikan di sekolah tersebut tetap datang dan bergiliran membersihkan ruang kelas yang kosong melompong itu.
Kepala Sekolah SDN Warujinggo 2, Indrati Susilo mengatakan, pihakny telah menempuh berbagai upaya untuk menarik minat warga sekitar agar menyekolahkan anaknya di sekolah yang ia pimpin.
Namun, letak geografis sekolah yang dekat dengan Kota Probolinggo menjadi tantangan berat dalam menjaring murid baru. Jarak sekolah tersebut ke Kota Probolinggo hanya sekitar 250 meter.
Selain itu, banyaknya sekolah swasta di sekitar sekolah dengan akreditasi B itu, ditengarai menjadi faktor penyebab lainnya.
"Mulai 2 tahun kemarin tidak punya murid, dan sosialisasi ke masyarakat sudah dilakukan," ujar Indrati.
Hingga kini, jumlah siswa di SDN Warujinggo 2 hanya 15 orang, masing-masing terdiri dari 6 siswa di kelas 3, 5 siswa di kelas 4, dan 4 siswa di kelas 6.
Keempat tenaga pengajar, termasuk kepala sekolah, tetap memberikan semangat dan perhatian penuh kepada 15 murid yang tersisa.
Salah satu siswa kelas 6, Vika Anjani, mengaku tetap semangat belajar meski jumlah teman di sekolah sangat sedikit. Ia berharap tahun depan akan ada lebih banyak anak-anak yang bersekolah di sana.
"Ya tetap semangat, cuma temannya sedikit. Semoga tahun akan datang banyak murid masuk ke sekolah ini. Cita-cita saya ingin jadi guru," ungkap Vika. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |