TIMES JATIM, MALANG – KB/TK Kristen Petra 7 Surabaya mengajak para muridnya untuk mengunjungi Kampung Oase Ondomohen pada tanggal 16 Oktober 2024.

Kampung Oase merupakan kampung yang sangat asri di tengah terik panasnya kota Surabaya. Tempat ini akhirnya sering mendatangkan turis maupun pelajar untuk belajar lebih tentang bagaimana cara para warga Kampung Oase menjaga dan melestarikan kebersihan serta keelokan desa tersebut.

Dengan latar belakang kampung yang menarik untuk dijadikan bahan pembelajaran, Kampung Oase menjadi sebuah ketertarikan untuk sekolah-sekolah di Surabaya khususnya KB/TK Kristen Petra 7.

“Kami mengajak para murid untuk belajar di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan pengolahan sampah,” ujar Whenita Merliani selaku kepala sekolah KB/TK Kristen Petra 7 Surabaya.

Murid yang sedang memanen tanaman kangkung hidroponik di Kampung Ondomohen. (Foto: Cheta Abrar Adyatma/TIMES Indonesia)

“Kebetulan di semester ini anak-anak dengan proyek P5 nya yaitu cinta bumi yang mana mereka belajar tentang kelestarian lingkungan,” lanjutnya.

Whenita Merliani juga menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi suatu sarana para murid untuk secara langsung melihat kampung yang sudah memberikan contoh untuk memilah dan mengolah sampah untuk menjadi sesuatu yang lebih.

Pada acara pembelajaran yang dilaksanakan di Kampung Oase Ondomohen, para murid diajak untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang akhirnya meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya kebersihan lingkungan.

Ketua RT 8 Kampung Ondomohen, Endang Sri Wulansari memaparkan kepada para murid cara untuk membuat kursi dengan memanfaatkan limbah botol plastik bekas yang disebut sebagai sofa ‘ecobrick’. Kursi dari botol plastik ini sudah diuji dan dapat menahan beban sampai dengan 130 kilogram. Setelah itu, murid diajak untuk memotong dan memanen kangkung hidroponik.

Lalu para murid juga diajak untuk melihat olahan maggot atau belatung yang akhirnya mereka sebar ke parit Kampung Oase yang penuh dengan ikan koi dan juga lele. Lalu di penghujung acara, warga setempat mengajak para murid untuk melihat lobster air tawar yang dibudidayakan oleh Kampung Oase Ondomohen.

“Harapan kami dengan hadirnya para murid KB/TK 7 Petra ini mereka dapat secara langsung dan jelas bagaimana efek dari pengelolaan sampah yang benar. Jadi dari kecil sudah kita ajari untuk pemilihan sampah,” harap Endang.

Kampung Oase akan terus menjadi wadah sebagai pembelajaran betapa pentingnya signifikansi lingkungan untuk keberlanjutan hidup. Kampung Ondomohen juga akan selalu menjadi contoh nyata kontribusi masyarakat untuk lingkungan yang lebih baik.

Adi Candra, selaku pembina Kampung Oase, menjelaskan bahwa Kampung Oase Ondomohen akan memperkuat pilar-pilar yang membangun kampung tersebut yaitu pilar lingkungan, pilar pendidikan, pilar kewirausahaan, serta pilar kesehatan yang digerakkan secara bersama.

Pembuatan Sofa 'Softbrick' oleh para murid KB/TK Kristen Petra 7 Surabaya. (Foto: Cheta Abrar Adyatma/TIMES Indonesia)

“Semua proses pembangunan pilar kampung ini dilaksanakan secara simultan agar bisa disebut sebagai kampung yang berdaya, dengan kunjungan murid-murid TK Petra 7 ini kami bersyukur karena mereka sudah mempercayakan kegiatan studi lapangan di kampung kami,” ujar Adi.

Kunjungan Kampung Oase ini diharapkan menjadi suatu batu lompatan untuk menjadi edukasi lingkungan secara teoritik maupun praktikal.

“Harapan kami adalah terus menjadi pembiasaan untuk anak-anak tidak hanya di sekolah, namun juga di rumah. Kita tidak akan lepas dari sampah, kalau dari sekarang mereka tidak diajarkan untuk peduli, maka akan timbul masalah yang lebih besar.” harap Whenita dengan harapan penuh untuk para muridnya. (*)