https://jatim.times.co.id/
Berita

Disdikbud Kota Malang Latih Guru Konservasi Situs Bersejarah di Museum Mpu Purwa

Kamis, 17 Oktober 2024 - 13:20
Disdikbud Kota Malang Latih Guru Konservasi Situs Bersejarah di Museum Mpu Purwa Kegiatan pelatihan konservasi koleksi museum Mpu Purwa yang digelar oleh Disdikbud Kota Malang untuk para Guru SMP pada Kamis (17/10/2024). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Dalam upaya melestarikan warisan budaya dan situs bersejarah di Kota Malang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menggelar pelatihan konservasi untuk para guru SMP Kota Malang.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada Rabu dan Kamis (16-17/10/2024), di Museum Mpu Purwa.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru dalam merawat situs-situs bersejarah di kota Malang, sehingga dapat diteruskan kepada para siswa di sekolah masing-masing.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang, Juli Handayani menjelaskan, ada sebanyak 50 guru dari SMP negeri dan swasta diundang untuk mengikuti pelatihan ini.

Mereka diberikan materi oleh akademisi sejarah Rakai Hino Galeswangi, yang memiliki keahlian di bidang konservasi sejarah.

Dalam sesi materi, Rakai menjelaskan berbagai metode konservasi yang diperlukan untuk menjaga kelestarian situs bersejarah, termasuk manfaat dan tantangan yang dihadapi oleh para pemangku untuk bisa merawat sebuah situs yang ada.

museum-Mpu-Purwa-a.jpg

Setelah penyampaian materi, para guru diajak langsung untuk melakukan praktik konservasi di lapangan. Mereka mempelajari teknik-teknik dasar dalam merawat dan membersihkan situs atau artefak tanpa merusaknya, termasuk cara mengidentifikasi kerusakan dan metode pencegahan agar situs bersejarah tetap terjaga keasliannya.

Kegiatan praktik ini berlangsung di dalam  Museum Mpu Purwa, tempat banyak koleksi benda bersejarah disimpan, seperti arca-arca dan peninggalan kuno dari zaman Kerajaan Singhasari dan Majapahit.

“Kegiatan ini kami adakan secara rutin setiap tahun, sebagai bagian dari upaya untuk melibatkan komunitas pendidikan dalam pelestarian budaya,” ujar Juli Handayani.

Ia menambahkan, salah satu tujuan utama pelatihan ini adalah agar para guru dapat mengajarkan murid-muridnya tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Dengan pemahaman yang baik, para guru diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang menyebarkan kesadaran pelestarian budaya di kalangan generasi muda.

museum-Mpu-Purwa-b.jpg

Selain memberikan pelatihan teknis konservasi, Disdikbud juga mengajarkan prosedur yang harus diikuti jika ada laporan mengenai penemuan situs bersejarah baru.

Juli menjelaskan, selama ini Disdikbud beberapa kali menerima laporan dari masyarakat tentang temuan situs-situs atau artefak baru di berbagai lokasi di Kota Malang.

"Jika ada laporan temuan situs atau benda bersejarah lain, kami akan survei dulu ke lokasi bersama dengan tim ahli yang kita miliki, kemudian menentukan langkah lanjutan untuk konservasi temuan tersebut," kata dia.

Para guru yang mengikuti pelatihan tampak antusias dan serius dalam mengikuti setiap sesi kegiatan. Pelatihan ini memberikan wawasan baru yang bermanfaat, terutama karena Malang dikenal memiliki banyak situs bersejarah yang berpotensi menjadi bahan pembelajaran di sekolah. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.