TIMES JATIM, BONDOWOSO – Salah seorang warga di Kabupaten Bondowoso bernama Hapi mengaku alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid (NJ) Paiton Probolinggo. Dalam video yang viral di medsos dia mengaku santri Tanjung (Nurul Jadid).
Dalam pernyataannya juga dia mengatakan mendukung paslon 02 Bambang-Gus Baqir (Bagus) padahal calon bupati nomor urut 01 Ra Hamid adalah salah satu putra pengasuh Nurul Jadid.
Alumni Nurul Jadid dan relawan Rahmad kemudian mencari tahu status Hapi. Ternyata dia bukan alumni Nurul Jadid. Dia telah menyebarkan keterangan bohong atau informasi hoaks.
Akhirnya tim advokat relawan Rahmad melayangkan somasi pada yang bersangkutan dan meminta agar Hapi mengakui pembuatannya dan meminta maaf secara terbuka. Jika tidak maka akan diadukan ke aparat penegak hukum.
Sebenarnya relawan Ra Hamid - Ra As'ad (Rahmad) tidak mempermasalahkan Hapi mendukung siapapun. Tapi yang menjadi permasalahan adalah dia mengaku alumni NJ.
Hapi kemudian mengklarifikasi dan meminta maaf atas informasi bohong yang beredar dan menyebabkan kegaduhan di tengah momentum Pilkada 2024.
Dalam video klarifikasi tersebut, dia mengatakan dirinya hanya mengaku-ngaku sebagai santri Nurul Jadid padahal tidak pernah mondok di NJ.
“Saat agebey video beden kauleh delem keadaan Mabuk (saat membuat video saya dalam keadaan mabuk),” aku Hapi dalam video klarifikasinya.
Hapi mengaku menyesal atas perbuatannya. Oleh karena itu dia meminta maaf kepada para kiai, alumni dan simpatisan Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama. Yakni membuat video yang dapat mengundang kegaduhan.
Bahkan dia berharap doa barokah dari para kiai Nurul Jadid. Agar anaknya bisa memiliki kesempatan mengabdi kepada para kiai di NJ. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |