TIMES JATIM, KEDIRI – Kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada Kabupaten Kediri, Kamis (24/10/2024) tampil dalam debat publik perdana yang digelar KPU Kabupaten Kediri.  

Dalam kesempatan itu, kedua pasangan calon, selain memaparkan visi misi dan program juga turut menjelaskan gagasan atau ide yang akan diterapkan untuk membangun Kabupaten Kediri di masa mendatang. 

Pemaparan yang disampaikan calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito dalam debat tersebut, menurut salah satu partai pengusung yakni Partai Demokrat Kediri sangat memuaskan. 

"Mas Dhito bisa menjelaskan secara lugas, tegas dan terukur. Kita bangga punya calon bupati yang luar biasa yang berkualitas, " kata Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kediri M. Zaini, Jumat, (25/10/2024). 

Hal itu juga makin menguatkan komitmen Partai Demokrat sebagai salah satu partai pengusung untuk memenangkan pasangan Dhito-Dewi di Pilkada Kediri 2024. 

Langkah DPC Partai Demokrat Kabupaten Kediri untuk memperjuangkan kemenangan mutlak itu, disampaikan Zaini terus dimonitoring dari DPD maupun DPP. 

Hal itu sebagaimana instruksi yang diterima DPC Partai Demokrat Kabupaten Kediri dari DPD maupun DPP untuk berjuang memberikan kemenangan mutlak bagi pasangan  Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa. "DPD, DPP minta kemenangan yang luar biasa untuk Mas Dhito dan Mbak Dewi," tegas Zaini. 

Inovasi Mas Dhito di Bidang Kebudayaan Diakui Deny 

Dalam salah satu kesempatan debat publik, terdapat satu momen calon bupati Deny Widyanarko mengakui keberhasilan Mas Dhito di bidang kebudayaan. Hal tersebut terjadi saat, Deny Widyanarko menyinggung soal kebudayaan sebagaimana tagline Kediri Berbudaya yang telah diluncurkan calon bupati petahana Hanindhito Himawan Pramana di periode pertamanya. 

Merespon pertanyaan itu, Mas Dhito membeberkan, bahwa periode pertamanya telah membentuk dewan kesenian dan kebudayaan. Tak hanya itu, Mas Dhito juga telah berhasil mematenkan makanan tradisional getuk lindri, nasi thiwul dan pecel tumpeng menjadi milik Kabupaten Kediri. 

“Yang berikutnya Pak Deny kita juga sampaikan bahwa seni wayang krucil dan tiban itu juga kami patenkan, itulah komitmen kami di kebudayaan,” tambah Mas Dhito. 

Merespon jawaban itu, Deny Widjanarko pun mengakui apa yang telah dicapai Mas Dhito dalam bidang kebudayaan. Sontak pengakuan itu mengundang tepuk tangan dari para pendukung pasangan Dhito dan Dewi yang hadir menyaksikan langsung di lokasi debat.

“Kalau kita bicara tentang nasi tiwul dan sebagainya itu bagus bagaimana itu kita dorong ke depan. Ya harus kalau bagus-bagus, kita dorong ke depan,” ucap Deny mengapresiasi capaian Mas Dhito. (*)