https://jatim.times.co.id/
Berita

Hari Bahasa Isyarat Internasional, Perempuan Tuli Perlu Tahu Soal Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Sabtu, 21 September 2024 - 20:45
Hari Bahasa Isyarat Internasional, Perempuan Tuli Perlu Tahu Soal Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Acara diskusi FeminisThemis Academy yang diadakan di Malang Creative Center (MCC). Malang (FOTO: Vivid Salsabila/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANGHari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati pada tanggal 23 September mendorong FeminisThemis untuk meluncurkan program edukasi bernama “FeminisThemis Academy 2024.” Program ini diadakan di tiga kota, salah satunya adalah Kota Malang, yang bertempat di Malang Creative Center (MCC), Sabtu (21/09/2024).

Diskusi dari program edukasi yang mengusung tema “Penguatan Hak Kesehatan Seksual Reproduksi Komunitas Tuli” mendapat dukungan dari Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia dan Unilever Indonesia, dengan tujuan utama memberikan edukasi bagi perempuan Tuli terkait hak-hak mereka, khususnya dalam hal kesehatan seksual dan reproduksi.

Kesehatan-Seksual-Reproduksi-Komunitas-Tuli.jpgSesi Workshop mengenai Penguatan Hak Kesehatan Seksual Reproduksi Komunitas Tuli oleh FeminisThemis di lt.4 mcc, kota Malang. sabtu (21/09/2024) (FOTO: Vivid Salsabila/TIMES Indonesia)

Selain itu, program ini juga bertujuan memberdayakan perempuan Tuli agar lebih memahami serta memperjuangkan hak-hak mereka dalam kehidupan sehari-hari. "Perempuan dengan disabilitas punya hak hukum untuk dilindungi dari kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Namun, mereka masih sering mengalami diskriminasi dan kekerasan,” ujar Dr. Rachmita Maun Harahap dari Komisi Nasional Disabilitas RI. 

Adalah tugas Komisi Nasional Disabilitas RI guna memantau, mengevaluasi, dan memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, termasuk perempuan Tuli, agar bisa mendapatkan edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Hal tersebut sejalan dengan misi komunitas FeminisThemis yang memiliki misi untuk menciptakan komunitas feminis yang inklusif bagi Tuli. 

Nissi Taruli Felicia, Co-Founder dan Direktur Eksekutif FeminisThemis menjelaskan. setelah ia menjalankan workshop “FeminisThemis Academy 2024” yang berlangsung di tiga kota di Indonesia yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Malang, pihaknya menemukan tiga tantangan utama bagi Perempuan penyandang disabilitas Tuli: 

1. Hak Bahasa Isyarat yang belum terpenuhi: Bahasa Isyarat tidak diajarkan sejak dini, terutama di keluarga Dengar, dan di sekolah khusus, anak Tuli diajarkan untuk membaca bibir. Akibatnya, banyak perempuan Tuli tidak menguasai Bahasa Isyarat, yang penting untuk komunikasi dan mendapatkan informasi.

2. Keterbatasan akses informasi tentang hak tubuh dan kesehatan reproduksi: Karena masyarakat belum paham dunia Tuli dan Bahasa Isyarat, perempuan Tuli tidak mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Edukasi tentang kesehatan seksual di sekolah juga masih terbatas pada materi biologi, tanpa membahas topik penting seperti kebersihan organ reproduksi atau pencegahan kekerasan seksual.

3. Victim blaming: Banyak penyintas kekerasan seksual masih disalahkan, bahkan di kalangan Tuli, karena kurangnya pemahaman tentang hak tubuh.

“Dengan ditemukannya tantangan tersebut program ini membagikan pengetahuan dengan 6 pilar dasar, yakni Pengenalan sistem reproduksi dan anatomi tubuh, Pemahaman mengenai pubertas, Edukasi hak kesehatan seksual dan reproduksi, Hak persetujuan dan batasan tubuh, Risiko di dunia digital, hingga Pertolongan pertama secara psikologis untuk memulihkan trauma yang mungkin dirasakan,” ungkap Nissi.

Adisty Nilasari, Senior External & Digital Communications Manager Unilever Indonesia, menjelaskan bahwa Unilever Indonesia memiliki tiga fokus yang sama dengan  “FeminisThemis Academy” yakni, Keadilan Gender, Keadilan Untuk Penyandang Disabilitas, dan Penghapusan Deskriminasi dan Stigma.

Sebagai contoh konkrit guna mendukung penyandang disabilitas Disty mengatakan bahwa “Perusahaan Unilever juga menerima karyawan penyandang disabilitas yang ingin terus mengembangkan potensinya pada bidang pekerjaan professional” Ungkap Disty pada diskusi “FeminisThemis Academy 2024”.

Setelah sesi diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi workshop bersama teman teman Tuli, dalam rangka memperkenalkan 12 Hak-hak penyandang disabilitas dan Memahami Hak Tubuh untuk Cegah Kekerasan Seksual pada Perempuan Tuli. (*)

Pewarta : Vivid Salsabila (MG)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.