https://jatim.times.co.id/
Berita

Parkir Biang Macet Kayutangan Malang, Rekayasa Lalin Digodok Lahan Parkir di Kebut

Senin, 30 September 2024 - 19:07
Parkir Biang Macet Kayutangan Malang, Rekayasa Lalin Digodok Lahan Parkir di Kebut Rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) yang digelar oleh Dishub Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Kemacetan di area Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Heritage ternyata buka karena ruas jalan yang tak memenuhi volume. Ternyata, biang kemacetan di kawasan wisata tersebut, parkir yang tak tertata dengan benar.

Pengamat transportasi dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Hendi Bowoputra mengatakan, idealnya perlu ada satu titik tempat parkir yang dikhususkan bagi para pengunjung atau wisatawan. Di mana, selama ini, kendaraan roda dua maupun roda empat parkir di badan jalan.

"Kayutangan tidak macet kalau orang tidak sulit atau rebutan tempat parkir. Terjadi saat ini, mereka jalan pelan menunggu parkir. Itu yang membuat kapasitas lebih kecil lagi. Idealnya memang ada satu pusat parkir, tapi di mana tempat itu," ujar Hendi, Senin (30/9/2024).

Hendi bercerita, dulu ia pernah menyarankan parkir di letakkan di satu titik, yakni di kawasan Taman Rekreasi Kota (Tarekot). Nantinya, kendaraan yang berwisata ke Kayutangan bisa parkir di lokasi tersebut.

Kemudian, tarif parkir di Tarekot disarankan lebih murah dan ada kendaraan yang mengantar wisatawan ke koridor Kayutangan secara gratis. Untuk menanggulangi tarif parkir murah di Tarekot, maka tarif parkir di kawasan Kayutangan bisa dinaikkan atau lebih mahal.

"Saran saya dulu Tarekot, terus ada kendaraan gratis mengantar ke Kayutangan. Di Kayutangan, parkirnya harus mahal untuk PAD. Jadi, untuk memberikan subsidi atas parkir yang murah di Tarekot," ungkapnya.

Nantinya, skema itu bisa diimbangi dengan kebijakan kesejahteraan juru parkir. Jika tak mengedepankan hal itu, takutnya banyak penolakan dari para juru parkir (jukir).

"Setidaknya mereka dapat upah sesuai UMK lah," katanya.

Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Malang, Muhammad Anis Januar menyebut bahwa rekayasa lalu lintas (lalin) terus digodok. Apalagi, sejumlah rekayasa lalin yang sudah diterapkan, ternyata memiliki dampak positif untuk pengurangan kemacetan di kawasan Kayutangan.

"Hasil evaluasi Jalan BS Riadi, kinerja jalan yang diujung rekayasa memang turun, karena dari satu arah menjadi dua arah. Kinerja jalan lainnya meningkat, seperti Bromo atau Semeru," tuturnya.

Tak hanya itu, pencarian lahan parkir yang bakal digunakan untuk pusat parkir Kayutangan juga tengah digebut. Hal ini sudah sesuai dengan arahan Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan.

Dishub akan terus memikirkan cara mengatasi kemacetan di sejumlah titik, khususnya Kayutangan.

Upaya rekayasa lalin dilakukan, karena tidak mungkin jika dilakukan pelebaran jalan di tengah kota.

"Kita terus monitor rekayasa lalin sambil kita evaluasi. Mana yang baik, kita akan permanenkan nanti," ucapnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.