TIMES JATIM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 288 ribu sekolah di seluruh Indonesia sudah terpasang perangkat layar interaktif digital pada awal Januari 2026. Target ini menjadi salah satu inisiatif strategis Pemerintah Indonesia untuk mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi.
Dalam pidatonya pada Puncak Perayaan Hari Guru Nasional di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat, Prabowo menyampaikan bahwa proses distribusi perangkat digital tersebut telah menjangkau sekitar 215 ribu sekolah. “Sampai tadi malam, sudah sampai lebih dari 200 ribu sekolah, mungkin sudah mendekati 215 ribu. Insyaallah akhir Desember atau awal Januari akan sampai ke seluruh 288 ribu sekolah di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Analisis Distribusi: Tantangan Logistik dan Cuaca Ekstrem
Data pendistribusian menunjukkan bahwa pemerintah menghadapi sejumlah hambatan logistik. Salah satu tantangan utama adalah cuaca ekstrem yang membuat pengiriman ke sejumlah daerah terlambat. Selain itu, penyebaran sekolah di wilayah pelosok juga memerlukan proses distribusi yang lebih kompleks, terutama di daerah yang sulit dijangkau.
Meski demikian, Prabowo menegaskan komitmen pemerintah agar tidak ada satu pun sekolah yang tertinggal. “Sekali lagi saya mohon pengertian, tetapi saya bangga bahwa kita berusaha sampai ke pelosok-pelosok,” ungkapnya.
Fasilitas Baru: Tiga Layar Digital per Sekolah
Prabowo menyatakan bahwa tahun depan setiap sekolah akan memperoleh tiga perangkat layar interaktif digital untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Langkah ini diharapkan mendorong pemerataan kualitas pembelajaran di seluruh Indonesia.
Layar digital tersebut akan menjadi pusat akses berbagai materi pendidikan dari semua mata pelajaran dan semua tingkatan. Dengan perangkat ini, guru dan siswa dapat mengakses konten secara terpadu, multimedia, dan real time.
Studio Terpusat dan Pembelajaran dari Guru Terbaik Dunia
Tidak hanya soal perangkat, pemerintah juga menyiapkan studio terpusat untuk menyiarkan pelajaran dari guru-guru terbaik di Indonesia, bahkan dari luar negeri. Sistem ini memungkinkan siswa di sekolah mana pun, termasuk di wilayah paling terpencil, untuk belajar langsung dari penutur asli berbagai bahasa.
“Jadi semua sekolah di pelosok mana pun bisa belajar bahasa Inggris dari guru asli Inggris, bahasa Mandarin dari guru asli Mandarin, bahasa Prancis, bahasa Jerman, bahasa Korea, bahasa Jepang, hingga bahasa Portugis,” kata Prabowo.
Ia menekankan bahwa dengan akses tersebut, para lulusan sekolah Indonesia dapat lebih kompetitif dan siap bekerja di mana pun di dunia.
Transformasi Pendidikan Berbasis Teknologi
Program layar interaktif digital sekolah merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam memodernisasi sistem pendidikan nasional. Dengan kombinasi perangkat digital, konten terintegrasi, dan pembelajaran jarak jauh dari pengajar internasional, pemerintah berharap kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah dapat ditekan.
Target 288 ribu sekolah pada Januari 2026 menandai langkah besar dalam modernisasi pendidikan Indonesia. Efektivitas program ini akan sangat bergantung pada distribusi perangkat, kesiapan infrastruktur sekolah, serta kemampuan guru dalam mengadopsi model pembelajaran digital. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Prabowo Targetkan 288 Ribu Sekolah di Indonesia Terpasang Layar Interaktif Digital pada Januari 2026
| Pewarta | : Deasy Mayasari |
| Editor | : Imadudin Muhammad |