TIMES JATIM, SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Parkir Timur GOR Sidoarjo, Jumat (28/11/2025). Acara Harkodia ini melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), masyarakat, pelajar, hingga mahasiswa.
Di samping itu, ada juga orasi orasi kebangsaan tentang pembentukan budaya anti korupsi oleh mantan Kajati Jatim, Dr. Mia Amiati yang saat ini menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri, kemudian dilanjutkan dengan ikrar patriot serta penyerahan banner tolak gratifikasi kepada OPD dan pelepasan merpati sebagai simbol komitmen anti korupsi.
Sekda Pemkab Sidoarjo, Fenny Apridawati menegaskan pentingnya komitmen ASN untuk bebas korupsi. Ia menyampaikan Pemkab Sidoarjo berupaya mewujudkan pemerintahan yang transparan dan bersih.
“Tanpa dukungan dan support panjenengan semua, kita tidak akan pernah berhasil,” ujarnya.
Fenny berharap Hakordia menjadi penguat semangat ASN menjaga integritas. Ia menyampaikan keyakinan bahwa pemerintahan yang bersih akan mendukung percepatan pembangunan daerah.
“Mari kita maknai Hakordia ini dengan terus mewujudkan pemerintahan yang bersih. InsyaAllah dengan pemerintahan yang clear, pembangunan akan lebih cepat tercapai,” ucapnya.
Dalam orasinya, Mia Amiati menyebut korupsi sebagai extraordinary crime. Menurutnya, setiap tindakan dengan unsur korupsi memiliki konsekuensi hukum.
Ia menekankan pentingnya memahami aturan dan rambu-rambu tindak pidana korupsi.
“Jika bapak ibu ada dispute atau kebingungan bisa berkomunikasi dengan teman-teman Kejaksaan, akan ada pendampingan bagaimana meminimalisir kemungkinan penyimpangan,” ucapnya.
Ia mengingatkan agar program tidak dilaksanakan dengan membawa kepentingan tertentu. Benturan kepentingan disebutnya sebagai celah perbuatan korupsi.
“Ketika bapak ibu memiliki kewenangan menentukan pelaksana pekerjaan, namun ada kepentingan lain, bapak ibu bisa menolak karena kita yang nanti harus bertanggung jawab,” jelasnya.
Mia mengatakan pemberantasan korupsi memerlukan gerakan bersama. Menurutnya, Hakordia menjadi momentum memperkuat kesadaran ASN dalam melawan korupsi.
“Melawan korupsi tidak bisa sendirian. Seluruh ASN Sidoarjo dapat bersatu padu melawan korupsi karena korupsi saat ini luar biasa,” ujarnya.
Inspektur Sidoarjo Andjar Surjadianto menambahkan, Hakordia diperingati melalui berbagai program pencegahan. Salah satunya roadshow edukasi dini bagi pelajar SMP serta pembentukan desa antikorupsi.
“Tahun 2025 ini sudah ada 27 SMP baik negeri maupun swasta yang telah kita edukasi tentang bahaya korupsi. Ada empat nominator desa anti korupsi yang kita kirim ke tingkat provinsi, yakni Desa Kwangsan, Wadungasri, Simoketawang dan Trompoasri,” jelasnya.
Andjar menjelaskan bahwa Pemkab Sidoarjo memiliki tiga penyuluh antikorupsi bersertifikat LSP KPK. Selain itu, telah dibentuk Patriot Integritas Muda dengan 14 pemuda terpilih pada 2025.
“Patriot Integritas Muda merupakan anak-anak muda yang memiliki wawasan dan budaya antikorupsi. Tahun ini terdapat 40 finalis terbaik dari Jawa Timur, 14 diantaranya berasal dari Kabupaten Sidoarjo,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemkab Sidoarjo Komitmen Pemerintahan Bersih untuk Percepatan Pembangunan
| Pewarta | : Syaiful Bahri |
| Editor | : Deasy Mayasari |