https://jatim.times.co.id/
Berita

SPPG Klecorejo Madiun Sementara Ditutup, Pasca Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan

Jumat, 28 November 2025 - 18:55
SPPG Klecorejo Madiun Sementara Ditutup, Pasca Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan Direktur RSUD Caruban mengecek kondisi siswa SD yang masih dirawat di RSUD Caruban. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MADIUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun turun tangan pasca dugaan keracunan puluhan siswa SD setelah mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Selain mengecek dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Klecorejo (SPPG Klecorejo), petugas dinkes juga mengambil sampel sisa makanan untuk dikirim ke laboratorium.

"Saat ini kami masih menunggu hasil lab. Untuk sementara, operasional SPPG di Klecorejo kami tutup sementara," tegas dr Heri Setyana Kepala Dinkes Kabupaten Madiun, Jumat (28/11/2025).

Penutupan sementara SPPG Cinta Anak Klecorejo akan berlangsung sampai hasil lab keluar. Setidaknya dibutuhkan waktu dua minggu untuk mengetahui hasil tersebut. "Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut, terutama hasil laboratorium. Biasanya prosesnya sekitar dua minggu," kata Heri.

Sebelum hasil lab keluar, Heri belum bisa menyimpulkan dugaan awal penyebab puluhan siswa SD mual, pusing dan muntah. Petugas dinkes diturunkan ke lokasib untuk mengevaluasi SOP yang dijalankan. Mulai dari waktu memasak, distribusi, hingga waktu konsumsi.

"Semua itu kami cek untuk memastikan apakah prosedurnya sudah sesuai. Tapi sementara ini kami belum bisa menarik kesimpulan," ujarnya.

SPPG-Klecorejo-Madiun-2.jpgKepala Dinkes Kabupaten Madiun dr Heri Setyana memberi keterangan terkait dugaan keracunan MBG. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

Heri mengungkapkan sejumlah 51 siswa dari tiga SD di wilayah Kecamatan Mejayan yang menunjukkan gejala keracunan makanan. Setelah ditangani puskesmas setempat, sebanyak 43 anak menjalani rawat jalan dan 8 anak dirujuk ke RSUD Caruban.

"Kemudian ada tambahan satu anak yang datang sendiri ke rumah sakit. Sehingga total kasus yang ditangani rumah sakit menjadi 9 anak," ungkap Heri.

Kondisi sembilan siswa SD yang dirujuk ke RSUD Caruban berangsur membaik. Bahkan empat orang di antaranya cukup menjalani rawat jalan setelah kejadian. Sehingga tersisa lima orang yang rawat inap di rumah sakit.

"Kondisinya sudah baik. Hari ini kelihatannya sudah bisa pulang," jelas dr Farid Amirudin Direktur RSUD Caruban.

Lima anak yang masih dirawat di RSUD Caruban didiagnosa intoksikasi makan. Gejala yang dialami adalah mual, pusing, muntah, diare dan demam. "Sudah tidak demam dan tidak mual," jelas dr Farid.

Sementara itu, 20 siswa SDN Klecorejo 01, Kecamatan Mejayan sebagian besar sudah masuk sekolah. Hanya dua orang siswa yang belum masuk sekolah. "Kami observasi ke rumah. Katanya masih pingin istirahat. Tetapi sudah tidak pusing dan mual," ungkap Sumarmiasih Kepala SDN Klecorejo 01.

Menurut Asih, pada Jumat (28/11/2025) tidak ada pengiriman MBG. Info yang diterima pihak sekolah, sementara ini pengiriman dihentikan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Pihak sekolah terus memantau kondisi siswa setelah kejadian sejumlah siswa mengalami gejala keracunan.

"Waktu di puskesmas kami juga menunggu observasi setelah diberi obat. Sekitar dua sampai tiga jam, anak-anak baru boleh pulang," ungkap Asih.

Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa dari tiga SD mengalami mual, pusing dan muntah setelah mengkonsumsi MBG. Siswa yang mengalami gejala keracunan makanan itu berasal dari tiga sekolah. Yakni SDN Darmorejo 01, SDN Darmorejo 02, SDN Klecorejo, dan SDN Kebonagung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. (*)

Pewarta : Yupi Apridayani
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.