TIMES JATIM, JOMBANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat terbukti bukan hanya meningkatkan gizi santri, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi desa. Lewat kolaborasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan Bumdes/Bumdesma dan koperasi, transaksi yang tercatat telah mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko PMK, Prof. Abdul Haris, mengungkapkan, kerja sama ini berawal dari inisiatif Menko PM Muhaimin Iskandar pada Desember 2024. Saat itu, Menko mendorong terjalinnya kemitraan antara Bumdesma Sumobito Lancar Abadi dan SPPG Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang.
“Hari ini kami meninjau langsung. Ternyata prospeknya sangat bagus. Dengan melayani sekitar 3.000 siswa, transaksi antara SPPG dan Bumdesma mencapai kurang lebih Rp 600 juta per bulan,” kata Abdul Haris saat kunjungan ke Denanyar, Kamis (17/7/2025).
Saat ini, SPPG Mambaul Ma’arif melayani 3.346 siswa yang terdiri dari 414 siswa MI, 1.487 siswa MTs, dan 1.445 siswa MAN. Menurut pengelola SPPG, Gus Umar, jumlah tersebut akan terus bertambah.
“Awal Agustus 2025 targetnya meningkat jadi 4.000 siswa. Selain itu, kami juga akan membuka satu unit SPPG baru di bawah naungan Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif,” ujar Gus Umar.
Selain berdampak pada perputaran ekonomi lokal, SPPG Denanyar juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Tercatat 47 tenaga kerja baru direkrut, dengan upah harian antara Rp100 ribu hingga Rp115 ribu. Ditambah satu kepala SPPG, satu ahli gizi, dan satu staf administrasi yang digaji langsung dari BGN Pusat.
Namun, belum semua kebutuhan bahan baku bisa sepenuhnya dipasok oleh masyarakat setempat. Ayu, pengurus Bumdesma Sumobito Lancar Abadi, mengungkapkan tantangan utama adalah memenuhi standar kualitas produk seperti telur dan buah-buahan.
“Produk lokal masih belum sepenuhnya memenuhi standar yang dibutuhkan untuk program MBG. Tapi kami terus berupaya memperbaiki kualitas. Mulai Juni 2025, Bumdesma Sumobito juga dipercaya menjadi supplier untuk SPPG Sumobito,” jelas Ayu.
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan bukan hanya memberi manfaat bagi santri, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi desa lewat penguatan kelembagaan lokal seperti Bumdes dan koperasi. Abdul Haris menegaskan, inisiatif serupa akan terus diperluas di berbagai daerah lain sebagai bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat desa yang lebih merata. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kerja Sama SPPG dan Bumdes Jombang Catat Transaksi Rp600 Juta per Bulan
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Deasy Mayasari |