TIMES JATIM, MALANG – Pertemuan Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradiction (SOMRDPE) Indonesia 2024 dan ASEAN Villages Network (AVN) ke-2 berperan sebagai platform untuk kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan saling mendukung di antara negara-negara anggota ASEAN.

Dengan membina kemitraan, bertukar pengalaman, dan mengoordinasikan upaya pengentasan kemiskinan, AVN bertujuan untuk memperkuat dampak inisiatif pembangunan pedesaan, mendorong sinergi, dan mengkatalisasi perubahan positif di seluruh wilayah

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. A.Halim Iskandar saat membuka Forum SOMRDPE Indonesia 2024 serta AVN Ke-2 di Singhasari Resort Kota Batu. Kamis (29/8/2024).

"Kita bersyukur bisa menggelar SOMRDPE Indonesia 2024 ke tiga kalinya di Kota batu. Mudah-mudahan apa yang diharapkan dalam membangun jejaring, baik level Asean, dan sesama desa di Indonesia bisa terus berkembang dan tidak ada boleh pembatasan lagi yang bersifat geografis," katanya A. Halim Iskandar.

Pertemuan ini juga diharapkan menjadi kanalisator untuk perubahan transformasi lingkup desa di Indonesia dan Asean. Serta Produktif dan membawa manfaat juga bagi masyarakat di Indonesia, hingga Asean,"pungkasnya.

Asisten I Sekdaprov Jatim, Benny Sampirwanto (kiri) saat memberikan cindera mata kepada Plh. Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan pada Kemendes PDTT, Rahmatia Handayani (kanan) pada acara Penutupan SOMRDPE Indonesia 2024 dan AVN ke-2, di Desa Tulungrejo, Kota Batu, Malang, Sabtu (31/8/2024). (Foto: Muzammil - DPMD Prov. Jatim)

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada delegasi ASEAN, Provinsi Jatim, Batu, Malang, dan kementerian luar negeri, serta kementerian lainnya yang telah mensukseskan acara SOMRDPE Indonesia 2024.

 "Apresiasi juga ke Bank Jatim. Saya percaya kegiatan ini memberikan kesempatan strategis bagi kita atau desa di Indonesia untuk belajar dari pengalaman masing - masing, bertukar praktek terbaik, serta membentuk kemitraan untuk memperluas aksi lokal kita untuk mempercepat SDG desa,"ujarnya.

Dalam acara pembukaan tersebut, Pj. Sekretaris Daerah Provinsi  Jawa Timur (Sekda prov Jatim), Dr. Bobby Soemiarsono mewakili Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan pemerintah provinsi Jatim mendukung dan mengapresiasi kegiatan SOMRDPE Indonesia 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa.

"Terima kasih telah menjadikan Jatim tuan rumah SOMRDPE Indonesia 2024. Maka itu diharapkan kegiatan tersbut dapat memberikan kesempatan bagi Jatim untuk membangun jejaring, kemitraan dan kerjasama saling menguntungkan dengan negara asean,” katanya.
 
"Kegiatan tersebut membuka akses internasional terkait potensi desa yang ada di Jatim, serta juga kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat Jatim dan masyarakat pada umumnya"pungkasnya membacakan sambutan Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono.
 
Forum SOMRDPE dan AVN kali ini dihadiri oleh delegasi dari beberapa negara anggota ASEAN, seperti Singapura, Thailand, Korea Selatan, Kamboja, Laos, dan Malaysia. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Sekretariat ASEAN, para kepala desa, serta pejabat tinggi madya dan pratama dari Kemendes PDTT, Pj Walikota Batu, Dinas DPMD Jatim, Diskominfo, serta Sekda, dan DPMD Kabupaten/kota di Jatim.

Acara ini juga dirangkai dengan (site visit) atau  kunjungan ke Desa Pujon Kidul pada hari kedua (30/8/2024), dimana para peserta delegasi AVN disuguhkan dengan pertunjukan seni budaya lokal seperti bantengan dan reog Ponorogo. Kemudian pada malam hari dilanjutkan jamuan Kuliner khas Nusantara di salah satu Café ikonik di desa tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto  menyampaikan rasa bangga dan apresiasi terhadap momen penyelenggaraan SOMRDPE Indonesia 2024 dan AVN Ke-2 di Kabupaten Malang dan Kota Batu ini.  

Pj. Sekdaprov. Jatim, Bobby Soemiarsono saat memberikan sambutan di acara pembukaan SOMRDPE Indonesia 2024 dan AVN ke-2 di Singhasari Resort - Kota Batu (29/08/2024). (Foto: Audi - DPMD Prov. Jatim)

Menurutnya momentum penyelenggaran AVN ke-2 dirasa sangat pas disaat Provinsi Jawa Timur berhasil menurunkan angka kemiskinan  dibawah 10 persen untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir yaitu 9,79% per data Maret 2024. 

“ Hal ini menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan perdesaan menjadi prioritas utama dalam kebijakan pembangunan di Jawa Timur dan itu dibahas dalam diskusi -diskusi  yang diselenggaran selama kegiatan ini berlangsung,” ujarnya saat menghadiri jamuan makan malam bersama peserta delegasi AVN di desa Pujon Kidul 

Forum Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) ini secara resmi ditutup di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Malang. P

enutupan yang berlangsung pada Sabtu (31/8/2024) ini menandai akhir dari diskusi intensif yang dihadiri perwakilan dari seluruh negara anggota ASEAN, yang bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan Asia Tenggara.

Dalam pidatonya sebelum menutup forum, Plh Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa, Rachmatia Handayani menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara ASEAN dalam mengembangkan desa sebagai motor penggerak ekonomi.

“Selama aktivitas di sini kami telah menyusun beberapa strategi dan menggali informasi pertukaran untuk meraih tujuan bersama. Agenda acara ini telah menggaris bawahi beberapa hal penting dalam mempromosikan pengembangan desa berkelanjutan," terangnya. Dirinya juga menyampaikan bahwa desa-desa di Asia Tenggara memiliki potensi besar, terutama dalam sektor pariwisata dan digitalisasi, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal dan regional.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto (baju batik - tengah) saat mendampingi kunjungan para peserta delegasi AVN ke-2, di Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang Jum’at (30/8/2024). (Foto: Audi - DPMD Prov. Jatim)

Sementara itu, mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Asisten I Sekdaprov Jatim, Benny Sampirwanto menyampaikan apresiasi tinggi kepada acara ini karena telah memilih wilayah Malang Kota Batu, Jawa Timur sebagai tempat pelaksanaan acara.

"Terima kasih atas kehadirannya, kalian semua sudah memberikan ilmu dan pandangan, serta pengalaman selama tinggal di Jawa Timur. Selain itu optimalisasi smart atau desa digital pada revitalisasi desa. Dan juga pembangunan desa wisata, saya rasa kedatangan anda memberi kami pengembangan desa wisata yang sejalan dengan pembangunan desa berkelanjutan," ujar Benny. 
Dengan kegiatan ini, Benny berharap, kolaborasi antara desa di Indonesia khususnya Jawa Timur dan negara ASEAN bisa lebih terasa.
 
Penutupan SOMRDPE 2024 diwarnai dengan pemberian piagam penghargaan kepada para delegasi, serta simbolisasi komitmen bersama melalui upacara kentongan, yang diikuti oleh seluruh delegasi dan tamu undangan. Hadir dalam acara penutupan tersebut adalah Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Kepala Dinas PMD Prov Jatim, serta pejabat tinggi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Dengan berakhirnya SOMRDPE 2024, harapan besar disematkan pada upaya kolektif negara-negara ASEAN untuk tidak hanya membangun desa-desa yang berkelanjutan, tetapi juga menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif dan dinamis.
Kolaborasi yang terjalin di forum ini menjadi fondasi penting bagi masa depan desa-desa di Asia Tenggara, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi regional dalam beberapa tahun ke depan.(*)