https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Menengok Produk Inovasi dan Hilirasi Unair di Pulau Gili Iyang Sumenep

Minggu, 20 Oktober 2024 - 21:57
Menengok Produk Inovasi dan Hilirasi Unair di Pulau Gili Iyang Sumenep Tim pengabdian masyarakat Unair mengembangkan Pulau Gili Iyang Sumenep membidik wisatawan lokal dan mancanegara (FOTO: Unair for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berniat mengembangkan Pulau Gili Iyang di Kabupaten Sumenep, Madura menjadi seperti Labuan Bajo yakni wisata yang sehat, bersih dan layak menjadi destinasi turis lokal dan mancanegara.

Penataan dilakukan dengan melibatkan multi disiplin ilmu yang ada di kampus, di antaranya bidang lingkungan, kesehatan, sosial, pariwisata, pendidikan hingga teknologi.

Wakil Rektor Unair Bidang RICD, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan pihaknya akan mengembangkan 6 produk inovasi dan hilirasi Unair di Pulau Gili Iyang Sumenep. Produk inovasi ini merupakan program pengabdian masyarakat yang berjalan sejak 2022.

"Peresmian ini menjadi rangkaian program Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2024. Kegiatan ACDH menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan sejak 2022," ujar Prof Nyoman, Minggu (20/10/2024). 

Kegiatan ini berfokus pada pengembangan potensi green, blue dan digital economy  berbasis masyarakat dan kearifan lokal di dua desa di Pulau Gili Iyang, Desa Banraas dan Desa Bancarama.

"Turis lokal dan mancanegera akan senang ke tempat wisata yang bersih, udara sehat, hijau. Sampah tertata dengan baik. Itu yang ingin kami kembangkan di Gili Iyang dan Unair siap membantu dengan melibatkan multi disiplin ilmu,” katanya.

Prof Nyoman menyebut di Eropa seperti di Finlandia mereka punya pulau percontohan yang menjadi green island. Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh Gili Iyang. 

“Saya optimistis Gili Iyang bisa lebih maju karena secara alami sudah diberikan anugerah oksigen yang berlimpah, dan kita harus menjaga kadar oksigen itu bahkan kalau perlu meningkatkannya,”tuturnya. 

 Melalui satelit, tim penelitian Unair melakukan serangkaian riset dan mendapatkan fakta. Bahwa oksigen tertinggi ternyata bukan berada di daratan. Melainkan di wilayah pesisir yang banyak ditumbuhi alga dan mikro plankton. 

Untuk mempertahan dan meningkatkan oksigen di Gili Iyang, Unair mulai tahun depan akan mengembangkan mikro alga di daratan dengan memanfaatkan lahan dari salah satu warga. 

 “Di atas lahan 1 hektare ini, Unair mulai tahun 2025 akan menanam mikro alga. Jadi oksigen nanti tak hanya dihasilkan dari laut, tetapi juga dari daratan. Ini salah satu upaya konkret Unair untuk meningkatkan kadar oksigen di Gili Iyang,”ungkapnya.

Di sekitar lahan mikro alga, Prof Nyoman menambahkan bisa dimanfaatkan untuk menanam pohon dan tanaman yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Misalnya tanaman obat, atau tanaman lain yang bermanfaat untuk bahan baku suplemen kesehatan. 

Sehingga ke depan, Unair berharap Pulau Gili Iyang bisa menjadi kawasan subur, hijau penuh oksigen, dikelilingi laut yang bersih yang ditunjang dengan wisata pro lingkungan. (*) 

Pewarta : Hamida Soetadji
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.