TIMES JATIM, MALANG – Festival Drumband Ansor Cup digelar GP Ansor Kabupaten Malang, dengan start di halaman Pendop Panji Kantor Bupati Malang, di Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (20/10/2024).
Festival yang diikuti puluhan grup drumband se Kabupaten Malang ini dibuka Plt Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, didampingi Pj Sekdakab Malang, Nurman Ramdansyah.
Sebelum pemberangkatan, Plt Bupati memberikan sambutan apresiasi dan dukungan, dan berisi banyak motivasi atas ketrampilan bermain drumband yang dimiliki peserta.
Tiap peserta yang diberangkatkan, kemudia melakukan pawai sepanjang jalan protokol di Jalan Panji sampai Jalan Trunojoyo Kepanjen. Penampilan mereka finish di kompleks block office Pemkab Malang, dan bergiliran melakukan atraksi parade di depan panggung kehormatan.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang, Fatkhurrozi mengungkapkan, Festival Drumband Ansor Cup se Kabupaten Malang digelar untuk menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2024, yang jatuh tiap 22 Oktober. Tema festival, membangkitkan semangat kebangsaan melalui gerak dan nada.
"Festival drumband ini sebagai ajang silaturahmi dan memberi wadah tim drumband menunjukkan bakat dan keterampilan terbaiknya melalui lomba," kata Fatkhurrozi, ditemui di panggung kehormatan festival, Minggu (20/10/2024).
Lebih dari itu, selain membangkitkan semangat kebangsaan, festival drumband seperti ini mengajak kegiatan positif kalangan muda, melalui hobi dan keterampilan. Di mana, dengan kegiatan positif ini, akan mengalihkan generasi muda dari kenakalan remaja ataupun terpengaruh hal-hal negatif, seperti terjerumus narkoba.
Anggota tim juri dari Indonesia Drum Corp Association (IDCA), M Ronald mengungkapkan, yang menjadi inti penilaian festival adalah terkait visual dan showmanship saat parade ditampilkan. Selain itu, baru kemudian pada musik drumband yang dibawakan.
"Paling utama memang visual dan showmanship yang ditunjukkan para pemain drumband, dengan penekanan utama pada kedisiplinan pemain. Karena, kedisiplinan ini menjadi yang utama mempengaruhi penampilan secara umum," terangnya.
Dalam showmanship ini, termasuk perpaduan pemain drumband dengan atraksi pendukung dari tampilan colorguard.
Sedangkan, pada penampilan musik yang dibawakan, menurutnya bagaimana setiap pemain bisa memerankan musik yang dibawanya dengan maksimal. Setiap tim juga bebas mengkreasi untuk pilihan lagu yang dimainkan.
"Dari semua penampilan tim drumband tadi, hampir 95 persen berbeda arransmen musiknya untuk lagu yang sama, Mars Banser. Jadi, memang tiap tim melakukan improvisasi dan kreasi pada musiknya masing-masing," pungkas Ronald. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ronny Wicaksono |