https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Universitas Wiraraja dan Universitas Trunojoyo Madura Kolaborasi Kawal Green Economy di Madura

Sabtu, 07 September 2024 - 10:19
Universitas Wiraraja dan Universitas Trunojoyo Madura Kolaborasi Kawal Green Economy di Madura Tim pengabdian masyarakat UTM dan Universitas Wiraraja memberikan bantuan tiga alat pemotong kerupuk kepada tiga anggota KWT Mawar. (Foto: dok UTM)

TIMES JATIM, SUMENEP – Kabupaten Sumenep terkenal sebagai penghasil jamu tradisional, dengan salah satu penghasil utamanya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar di Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding.

KWT Mawar, yang telah berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki 42 anggota, mayoritas di antaranya perempuan usia produktif, memproduksi berbagai macam produk seperti kerupuk puli, jamu bubuk, minuman herbal, dan kue-kue tradisional.

Di antara produk tersebut, jamu bubuk menjadi unggulan karena produksinya yang konsisten. Namun, produksi jamu ini menghasilkan limbah ampas rempah seperti jahe, kunyit, kencur, dan kelor yang selama ini dibuang dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Universitas-Wiraraja-2.jpg

Melihat potensi ini, Universitas Wiraraja dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Trunojoyo Madura berkolaborasi dalam program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Program ini bertujuan memanfaatkan limbah jamu sebagai bahan fortifikasi untuk produksi kerupuk puli di KWT Mawar. Dengan memanfaatkan ampas jamu, inisiatif ini mendukung penerapan green economy dengan konsep zero waste, di mana semua bahan yang digunakan dalam proses produksi dimanfaatkan secara maksimal.

Hal ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi KWT Mawar.

Ketua kegiatan pengabdian masyarakat ini, Ika Fatmawati, menjelaskan bahwa penggunaan ampas jamu sebagai bahan tambahan pada kerupuk puli memberikan peluang usaha baru bagi kelompok tani untuk menciptakan sumber pendapatan baru sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Kegiatan ini diawali dengan pendampingan pembuatan krupuk fortifikasi rempah. Upaya untuk produksi krupuk fortifikasi rempah yang disukai konsumen, KWT Mawar bersama tim dari Universitas Wiraraja dan UTM kemudian melakukan semacam survei preferensi konsumen bagi penggemar krupuk puli.

"Hasil survei preferensi konsumen menunjukkan bahwa 80 persen dari penggemar kerupuk puli menyukai kerupuk dengan fortifikasi rempah ini," ucapnya, Sabtu (7/9/2024).

Namun, tidak hanya inovasi bahan yang menjadi fokus. Masalah lain dalam proses produksi yang perlu diperbaiki adalah metode pemotongan kerupuk yang masih dilakukan secara manual menggunakan pisau, sehingga ketebalan kerupuk tidak seragam, yang berdampak pada kerenyahan produk.

Universitas-Wiraraja-3.jpg

Untuk mengatasi hal ini, tim pengabdian masyarakat memberikan bantuan berupa tiga alat pemotong kerupuk kepada tiga anggota KWT Mawar.

Harapannya peningkatan teknologi ini mampu menghasilkan krupuk puli yang lebih seragam kualitasnya sehingga mampu meningkatkan pendapatan anggota kelompok.

"Dengan bantuan alat ini, diharapkan kualitas kerupuk menjadi lebih seragam dan meningkatkan pendapatan para anggota kelompok," imbuh Ika.

Kemasan juga menjadi perhatian penting dalam meningkatkan daya tarik produk. Selama ini, kemasan kerupuk puli KWT Mawar menggunakan plastik biasa dengan proses penutupan manual atau dengan merekatkan plastik dengan nyala api dari lilin.

Mohammad Herli, salah satu anggota tim, menyarankan penggunaan kemasan standing pouch yang lebih menarik dan fungsional, serta dilengkapi dengan stiker informasi produk yang mencantumkan merek, nama produsen, dan izin PIRT.

"Untuk memastikan kemasan tertutup rapat, tim juga memperkenalkan penggunaan mesin sealer agar proses penutupan lebih cepat dan rapi," kata Herli.

Istiyana, Ketua KWT Mawar, mengungkapkan bahwa program pengabdian ini sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan pendapatan kelompok melalui inovasi produk dan pemasaran. Ia berharap pendampingan ini dapat terus berlanjut hingga para anggota KWT Mawar mampu mandiri dalam mengelola produksi dan pemasaran produk mereka.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana penerapan konsep green economy tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui inovasi dan teknologi. (*)

Pewarta : Nadya Shafira Putri (MG)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.