TIMES JATIM, PACITAN – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Pacitan mendukung penuh program magang siswa SMKN 1 Donorojo ke Jepang. 

Kepala Cabdindik Pacitan, Indiyah Nurhayati, pada Senin (16/9/2024), menyampaikan harapannya agar seluruh SMK di Pacitan menjalin kerja sama yang kuat dengan perusahaan-perusahaan besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri, demi memberikan peluang kerja terbaik bagi para lulusan.

“Harapan saya, semua SMK di Pacitan harus menguatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia maupun di luar negeri untuk memberikan kesempatan kerja terbaik bagi lulusannya,” ungkapnya.

Selain itu, Indiyah juga menekankan kepada SMKN 1 Donorojo agar ke depan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi untuk memberikan peluang lebih luas bagi siswa yang ingin melanjutkan studi.

"Semua SMK di Pacitan harus menguatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia maupun luar negeri untuk memberikan kesempatan kerja terbaik bagi lulusannya, sesuai dengan standar perusahaan tersebut,” katanya. 

"Selamat menyongsong masa depan yang indah ananda Dodit, Alfaridho, dan Dicky. Jadilah motivator untuk adik-adikmu di SMKN 1 Donorojo khususnya, dan inspirator bagi para siswa SMK di Kabupaten Pacitan secara keseluruhan," tutur Indiyah.

Siswa saat belajar (Foto: SMKN 1 Donorojo for TIMES Indonesia)

SMKN 1 Donorojo, yang telah lolos menjadi bagian dari SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sejak 2022, terus melakukan berbagai transformasi di bidang pendidikan dan pelatihan siswa.

Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah penyiapan magang siswa di luar negeri, pada tahun 2024 ini difokuskan ke Jepang.

Program magang ini terlaksana berkat kerja sama antara SMKN 1 Donorojo dengan Lembaga Kursus Pelatihan/Lembaga Pelatihan Kerja dan Sending Organization (LKP/LPK SO) Bhaskoro, yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Pemilihan Bhaskoro sebagai mitra didasarkan pada lokasinya yang dekat serta legalitasnya dalam pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. 

Rekrutmen peserta magang dilakukan melalui serangkaian tes, termasuk tes tulis, psikotes, tes fisik, serta medical check-up. Dari hasil seleksi, terpilih sepuluh siswa SMKN 1 Donorojo yang memenuhi syarat untuk mengikuti pelatihan di Bhaskoro. 

Para siswa ini tinggal di asrama yang dekat dengan lokasi pelatihan dan setiap harinya diberikan pengenalan bahasa serta budaya Jepang.

“Semakin cepat mereka belajar, semakin cepat mereka naik kelas,” ujar Direktur LKP/LPK SO Bhaskoro, Ritwan, saat memantau perkembangan siswa SMKN 1 Donorojo. 

Tak hanya itu, tes berkala juga dilakukan untuk mengukur kemampuan bahasa dan budaya Jepang yang telah dikuasai para siswa.

Setelah tiga bulan mengikuti pelatihan, tiga siswa SMKN 1 Donorojo, yaitu Dodit Dos Priawan, Alfaridho Nur Rizqi Yuliani, dan Dicky Tri Atmoko, berhasil lolos proses wawancara, atau “Mensetsu”, dengan perwakilan perusahaan Jepang. Ketiganya diterima bekerja di perusahaan inspeksi mesin di Prefektur Aichi, Jepang. 

Bagi siswa lain yang belum lolos Mensetsu, mereka tetap mendapatkan pelatihan di Bhaskoro hingga tiba kesempatan untuk mengikuti wawancara dengan perusahaan Jepang lainnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Donorojo, Subagyo, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan program ini.

Menurutnya, program magang tersebut tidak hanya memberikan peluang karir yang menjanjikan bagi siswa, tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi sekolah lain di Kabupaten Pacitan untuk terus mengembangkan kerja sama dengan mitra internasional demi meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. 

“Semoga kegiatan penyiapan magang siswa ke luar negeri ini dapat menjadi salah satu pilihan keberlanjutan alumni untuk mengukir masa depan cemerlang,” harapnya.

Melalui program magang ke Jepang ini, SMKN 1 Donorojo terus berkomitmen menyiapkan lulusannya agar dapat bersaing di pasar kerja internasional. 

Tanpa ketinggalan, dukungan dari Cabdindik Pacitan semakin memperkuat SMKN 1 Donorojo untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan global, baik di dunia kerja maupun pendidikan tinggi. (*)