https://jatim.times.co.id/
Berita

Korban Banjir Akibat Topan Yagi di Myanmar Bertambah, 113 Tewas dan Ratusan Ribu Mengungsi

Senin, 16 September 2024 - 16:53
Korban Banjir Akibat Topan Yagi di Myanmar Bertambah, 113 Tewas dan Ratusan Ribu Mengungsi Warga setempat menggunakan perahu untuk melintasi jalan-jalan di antara rumah-rumah warga yang terendam banjir di Naypyitaw, Myanmar Minggu, 15 September 2024. (FOTO: VOA Indonesia)

TIMES JATIM, JAKARTA – Bencana banjir yang melanda Myanmar semakin memprihatinkan dengan jumlah korban tewas meningkat menjadi 113 orang per Sabtu (14/9/2024) malam. Menurut laporan dari pemerintah militer Myanmar, hujan deras yang dibawa oleh Topan Yagi, badai terkuat di Asia Tenggara tahun ini, memicu bencana besar di wilayah tersebut.

Hingga kini, lebih dari 320 ribu orang terpaksa mengungsi akibat banjir, sementara 64 orang masih dinyatakan hilang, menurut keterangan resmi juru bicara pemerintah Zaw Min Tun yang disampaikan melalui siaran MRTV. Pemerintah Myanmar telah meluncurkan operasi pencarian dan rehabilitasi untuk menangani situasi darurat ini.

Topan Yagi tidak hanya melanda Myanmar, tetapi juga menimbulkan kerusakan besar di Vietnam dan Thailand, dengan ratusan korban jiwa di kedua negara tersebut.

Di Myanmar sendiri, banjir dimulai pada Senin, dan korban tewas terus bertambah sejak laporan awal yang menyebutkan 74 orang meninggal pada Jumat. Kota-kota dan desa-desa terendam banjir akibat meluapnya sungai-sungai yang melewati dataran rendah.

Kawasan Terparah 

Kantor Koordinasi Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa wilayah paling terdampak di Myanmar adalah Naypyitaw, Mandalay, Magway, dan Bago, serta negara bagian Shan, Mon, Kayah, dan Kayin. Sungai-sungai yang berasal dari perbukitan Shan menjadi salah satu penyebab utama banjir besar di wilayah tengah Myanmar.

Sayangnya, upaya tanggap darurat menghadapi kendala besar akibat kerusakan infrastruktur, saluran telepon, dan jaringan internet yang putus. Lebih dari 65 ribu rumah, lima bendungan, dan empat pagoda dilaporkan hancur oleh banjir. Tanah longsor juga terjadi di beberapa wilayah, menambah jumlah korban dan kerusakan.

Sekitar sepertiga dari 55 juta penduduk Myanmar kini membutuhkan bantuan kemanusiaan. Namun, keterbatasan akses dan ancaman keamanan membuat banyak organisasi bantuan internasional, termasuk Palang Merah Internasional, kesulitan menjangkau daerah-daerah terdampak.

Krisis ini diperparah oleh situasi politik yang tidak stabil sejak kudeta militer pada Februari 2021, yang telah menimbulkan kekerasan di berbagai wilayah. (*)

Pewarta : VOA Indonesia
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.