TIMES JATIM, KEDIRI – Memasuki triwulan keempat 2025, kinerja APBN Kediri Raya menunjukkan perkembangan positif, baik dari segi penerimaan maupun belanja.
Dari segi penerimaan, Pendapatan baik dari perpajakan maupun PNBP dalam APBN Kediri Raya, mengalami ekspansi, perpajakan sebesar 10,78% sedangkan PNBP sebesar 10,78%. Secara total, sampai dengan akhir Oktober 2025 telah dibukukan penerimaan sebesar Rp19.330,75 miliar, Perpajakan sebesar Rp18.886,52 miliar dan PNBP sebesar Rp444,23 miliar.
Sementara itu, KPPBC TMC Kediri telah mencapai 68,57% dari target tahun 2025, dengan rincian Bea Masuk membukukan sebesar Rp2,864 miliar (54,99%) dan Cukai sebesar Rp17.911,138 miliar (69,83%). "Masing-masing mengalami kontraksi sebesar 26,5% dan 3,8%," ungkap Kepala KPPN Kediri Moch Izma Nur Choironi, Jumat, (28/11/2025).
Di sektor belanja, Belanja Pegawai terserap sebesar Rp1.060,5 miliar (90%), Belanja Barang sebesar Rp483,75 miliar (78%) dan Belanja Modal sebesar Rp101,775 miliar (48%). Sedangkan Belanja Bantuan Sosial yang dimiliki oleh UIN Syekh Wasil terserap sebesar Rp19,28 miliar (96%).
Dari sisi serapan wilayah, Kabupaten Kediri menyerap sebesar Rp2.421,567 miliar disusul Kabupaten Nganjuk sebesar Rp2.278,82 miliar dan Kota Kediri sebesar Rp1.664,885 miliar serta terakhir Kabupaten Trenggalek sebesar Rp1.535,443 miliar.
"Belanja Transfer ke Daerah secara bulan per bulan tumbuh positif sebesar 10,01%. Dana Bagi Hasil terserap sebesar Rp562,32 miliar (76,69%), Dana Alokasi Umum sebesar Rp3.510,73 miliar (89,62%), Dana Alokasi Khusus Fisik sebesar Rp36,87 miliar (56,54%), Dana Alokasi Khusus non-Fisik sebesar Rp955,99 miliar (77,87%)," jelasnya.
Sedangkan Insentif Fiskal yang diberikan kepada daerah dengan prestasi kinerja tertentu terserap sebesar Rp34,94 miliar (50,02%), terakhir Dana Desa telah terserap sebesar 97,11% atau sebesar Rp778,94 miliar.
"Program pembayaran non-Tunai juga menunjukkan perkembangan yang bagus seiring penggunaan Kartu Kredit Pemerintah oleh instansi vertikal dalam pembayaran pengadaan barang/jasa yang dilihat trendnya semakin menaik baik dari sisi nilai maupun volume transaksi, yakni total Rp0,606 miliar dan jumlah transaksi sebesar 204," tambahnya.
Penyaluran Kredit Program masih menunjukkan ekpansi secara bulan ke bulan, jumlah debitur sebesar 103.181 tumbuh sebesar 14,9% dengan nilai penyaluran sebesar Rp4,225 miliar ekspansi sebesar 12,37%. Sedangkan Penyaluran KUR juga masih menunjukkan ekpansi secara bulan ke bulan, jumlah debitur sebesar 83.960 tumbuh sebesar 11,71% dengan nilai penyaluran sebesar Rp4,127 miliar ekspansi sebesar 11,96%.
APBN Kediri Raya secara umum masih memperlihatkan kinerja keuangan yang baik demi menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pada APBN Kita yang disampaikan oleh Menteri Keuangan capaian belanja secara nasional sebesar 63,4% dari outlook, sedangkan wilayah Kediri Raya telah merealisasikan sebesar 85% atau sebesar Rp7.545,16 miliar," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
| Editor | : Imadudin Muhammad |