TIMES JATIM, MALANG – Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) terus memperkuat langkah transformasinya. Kamis (27/11/2025), lembaga ini melakukan studi banding ke dua kampus besar di Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Selain menyerap praktik terbaik pengelolaan bisnis kampus, kunjungan ini menjadi momentum resmi perkenalan pengurus baru P2B yang siap membawa arah pembaruan.
Rombongan terdiri dari jajaran pengurus baru yang kini tengah menyusun peta jalan pengembangan usaha kampus yang lebih modern dan responsif.
Kunjungan pertama berlangsung di Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Kalijaga. Di sana, rombongan disambut hangat oleh pimpinan dan manajer P2B, yang memaparkan strategi pengelolaan bisnis kampus, mulai dari optimalisasi aset, tata kelola unit usaha, hingga program unggulan yang berhasil meningkatkan pendapatan non-SPP.
Sekretaris P2B UIN Sunan Kalijaga, Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si, menegaskan bahwa kolaborasi antarlembaga sangat penting dalam menghadapi tantangan yang sama.
“Kami berharap pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih konkret. Kita memiliki tantangan serupa dalam membangun unit-unit usaha yang profesional, mandiri, dan berbasis nilai keislaman,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa kebijakan pimpinan universitas memegang peran sentral dalam memperkuat ekosistem bisnis perguruan tinggi.

Diskusi berlangsung dinamis, memberi banyak wawasan bagi P2B UIN Malang dalam merancang penguatan tata kelola usaha kampus.
Siang harinya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Direktorat Inovasi dan Usaha UNY, unit yang menjadi pusat hilirisasi inovasi dan inkubasi bisnis di kampus tersebut. Tim UNY menjelaskan sistem pendampingan startup, komersialisasi hasil riset, hingga pola kemitraan dengan industri.
Direktur Direktorat Inovasi dan Usaha UNY, Prof. Dr. Ahmad Nasrullah, S.Or., M.Or, menilai kunjungan ini sebagai langkah awal untuk memperkuat jaringan antarperguruan tinggi.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat inovasi. Kami berharap ada pertukaran pengetahuan dan kerja sama dalam pengembangan produk, inkubasi bisnis, serta komersialisasi riset,” katanya.
Dia menegaskan bahwa ekosistem bisnis kampus hanya tumbuh dengan dukungan regulasi yang jelas dan kepemimpinan yang visioner.
Kepala P2B UIN Malang, Dr. Suud Fuadi, M.Ei, menilai studi banding ini sebagai pijakan penting dalam merumuskan arah kerja P2B tahun-tahun ke depan.
“Studi banding ini menjadi langkah awal bagi kami untuk membangun P2B yang lebih adaptif, kolaboratif, dan inovatif,” ujarnya.
“Kami ingin memastikan setiap unit usaha dikelola secara profesional, kompetitif, dan memberi kontribusi signifikan bagi pengembangan universitas," imbuhnya.
Menurutnya, praktik baik dari UIN Sunan Kalijaga dan UNY akan menjadi referensi utama dalam membangun ekosistem bisnis yang lebih kuat dan terintegrasi.
Dengan susunan kepengurusan yang baru, P2B UIN Malang menetapkan sejumlah fokus strategis. Mulai dari penguatan tata kelola bisnis, pengembangan unit usaha baru, peningkatan kemitraan, Pendampingan hilirisasi inovasi, hingga rencana kontribusi lebih besar
Studi banding ini juga membuka peluang kerja sama konkret antara UIN Malang, UIN Sunan Kalijaga, dan UNY dalam program inovasi dan pengembangan bisnis. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Imadudin Muhammad |