TIMES JATIM, BONDOWOSO – Bocah berusia 10 tahun di Wonosari Bondowoso yang menjadi korban kekerasan seksual seorang pria lanjut usia, kini tengah menjalani pendampingan intensif dari berbagai pihak.
Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan pemulihan kondisi fisik maupun psikologisnya berjalan optimal.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso, dr. Mohammad Imron menjelaskan, timnya telah melakukan asesmen awal, termasuk menemui langsung korban untuk melakukan konseling.
Selain itu, pendampingan profesional juga diberikan dengan melibatkan psikolog, psikiater, hingga advokat jika diperlukan dalam proses hukum.
“Pembiayaan layanan kesehatan korban di fasilitas kesehatan sesuai ketentuan juga kami tanggung. Semua langkah kami pastikan berjalan sesuai prosedur,” katanya.
Menurut dr. Imron, kondisi korban per Jumat (28/11/2025) menunjukkan perkembangan positif, baik secara fisik maupun psikis.
Hal tersebut terpantau melalui komunikasi rutin dengan keluarga serta kunjungan langsung tim Dinsos ke rumah korban untuk melakukan penilaian secara menyeluruh.
“Tim juga memberikan pendampingan psikologis secara berkelanjutan, dan melakukan visum psikiatri apabila dibutuhkan,” tambahnya.
Menurutnya, sepanjang tahun 2025, hingga November, tercatat sudah 57 kasus kekerasan yang melibatkan anak sebagai korban di Bondowoso.
Seluruhnya telah memperoleh pendampingan dari Dinsos. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
dr. Imron menekankan bahwa sebagian besar pelaku merupakan orang dekat, sehingga upaya pencegahan terus diperkuat melalui program pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pembinaan keluarga.
“Kami mengoptimalkan sinergi antar-perangkat daerah dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait,” jelasnya.
Selain memperkuat pencegahan, sosialisasi juga rutin dilakukan agar masyarakat, termasuk anak-anak, berani melapor jika mengalami atau mengetahui tindak kekerasan.
“Jangan takut. Jika ada kejadian serupa, segera laporkan kepada kami,” pungkasnya.(*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Imadudin Muhammad |