TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam upaya mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda di sektor pertanian, Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) kembali menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Kompetensi Pendampingan Kewirausahaan. Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendamping agribisnis yang terlibat dalam Program YESS memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai dalam memberikan pendampingan kepada penerima manfaat.

Program YESS sendiri bertujuan menciptakan kesempatan bagi pemuda-pemudi di wilayah perdesaan untuk mengembangkan ekonomi mereka melalui kewirausahaan serta memperluas peluang kerja. Dengan demikian, Program YESS berkontribusi pada transformasi wilayah perdesaan yang berkelanjutan dan menyeluruh. Melalui sertifikasi ini, para Business Development Service Provider (BDSP) diharapkan mampu mendukung pengembangan keterampilan kerja serta membantu pemuda di sektor pertanian agar lebih aktif dan berdaya saing.

Kegiatan sertifikasi pendampingan kewirausahaan ini dilaksanakan di lima wilayah District Implementation Team (DIT) di Provinsi Jawa Timur. Salah satu kegiatan sertifikasi yang diselenggarakan di Banyuwangi pada tanggal 10-12 Oktober 2024, diikuti oleh 25 peserta dari kalangan staff Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), serta mobilizer Program YESS. Sertifikasi ini penting untuk memastikan para pendamping agribisnis dapat memberikan bimbingan yang efektif dan berkompeten kepada para penerima manfaat Program YESS di wilayah sasaran.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang terus mendorong penguatan sumber daya manusia di sektor pertanian untuk meningkatkan kedaulatan pangan nasional. Selain itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Idha Widhi Arsanti, juga menekankan pentingnya sertifikasi ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi pendamping kewirausahaan di sektor pertanian, khususnya dalam mendukung generasi muda.

Pada kesempatan ini, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Setya Budhi Udrayana secara resmi membuka kegiatan sertifikasi di DIT Banyuwangi. Dalam arahannya, Uud sapaan akrabnya menekankan pentingnya sertifikasi ini bagi para penyuluh dan pendamping dalam mendukung transformasi pertanian di perdesaan. "Sertifikasi ini adalah langkah strategis dalam memastikan bahwa setiap pendamping agribisnis memiliki kompetensi yang diperlukan untuk memberikan pendampingan yang berkualitas. Ini adalah modal penting untuk memastikan keberlanjutan program di masyarakat, terutama dalam mendampingi para petani muda penerima manfaat," jelasnya.

Lebih lanjut, Uud menambahkan bahwa penerapan hasil dari sertifikasi ini harus fokus pada peningkatan kualitas pendampingan agribisnis. "Pendamping agribisnis yang telah tersertifikasi harus mampu menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk mendukung keberhasilan program dan pengembangan agribisnis di tingkat pedesaan," tambahnya.

Acep Hariri , Project Manager Program YESS PPIU Jawa Timur, dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya peserta untuk benar-benar fokus selama mengikuti sertifikasi ini. "Kompetensi yang dihasilkan dari sertifikasi ini sangat krusial untuk memastikan keberhasilan pendampingan. Oleh karena itu, para peserta harus fokus agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan baik," ujarnya.

Sertifikasi ini diselenggarakan bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kewirausahaan Kadiri Mandiri, yang bertanggung jawab dalam melakukan asesmen terhadap staff BDSP. Dengan tersertifikasinya para pendamping, diharapkan mereka dapat memberikan bimbingan yang tepat dan berkelanjutan kepada para penerima manfaat, memastikan Program YESS berkontribusi optimal dalam pengembangan ekonomi perdesaan melalui sektor pertanian. (*)