TIMES JATIM, MALANG – Polresta Malang Kota melalui Satlantas Polresta Malang Kota sudah menggelar Operasi Zebra Semeru 2024 selama 6 hari atau hampir sepekan sejak Senin (14/10/2024) hingga Sabtu (19/10/2024). Dalam kurun waktu hampir seminggu, setidaknya ada 3 ribu pelanggar yang ditindak.

Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Fitria Wijayanti melalui Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto merincikan, dalam kurun waktu hampir seminggu itu, setidaknya ada 3.398 pelanggar yang ditindak.

"Dari jumlah itu, paling banyak pengendara sepeda motor," ujar Yudi, Minggu (20/10/2024).

Untuk jenis pelanggaran, paling mendominasi adalah tak menggunakan helm SNI dengan jumlah 405 pelanggar serta melawan arus sebanyak 159 pelanggar.

"Untuk pengendara di bawah umur ada sekitar 37 pelanggar. Lalu, melanggar lampu lalu lintas, ada 32 pelanggar dan menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (knalpot brong) sebanyak 155 pelanggar," ungkapnya.

Kemudian, untuk pelanggar roda empat atau mobil, sebanyak 12 pelanggar dengan mayoritas melanggar lampu lalu lintas.

Setidaknya, dari 3.398 pelanggar, sekitar 605 pelanggar terjaring tilang manual dan 197 pelanggar terjaring tilang elektronik (E-TLE) mobile.

"Sisanya, 2.596 pelanggar dilakukan tindakan teguran presisi. Meski teguran, tetap menjadi poin bagi pelanggar. Artinya, jika mengulangi kesalahan, akan ditilang tegas," jelasnya.

Dengan begitu, Yudi mengimbau kepada masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai bentuk implementasi budaya tertib berlalu lintas. 

"Gunakan helm dan perlengkapan keselamatan berkendara saat mengendarai sepeda motor. Jangan jadikan alasan, karena jaraknya dekat, sehingga akhirnya tidak memakai helm," ucapnya.

Sebagai informasi, Operasi Zebra Semeru 2024 ini digelar Polresta Malang Kota selama 14 hari. Yakni, dimulai pada 14 Oktober 2024 hingga 27 Oktober 2024. (*)