TIMES JATIM, JOMBANG – Tim dosen Sastra Arab Universitas Negeri Malang (UM) yang dipimpin Moh Fery Fauzi mengadakan seminar tentang metode hafalan Al-Quran di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Al-Mu'anawiyah, Kabupaten Jombang, Sabtu (19/10/2024). 

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan strategi baru yang dapat memperkuat efektivitas penghafalan Al-Quran melalui pemahaman bahasa Arab Qur’ani.

Meski terbilang masih muda dengan usia empat tahun, PPTQ Al-Mu'anawiyah yang berlokasi di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, berhasil menarik minat banyak santri putri dari berbagai daerah di Pulau Jawa. 

Pondok pesantren ini berfokus pada hafalan Al-Qur’an, namun tantangan yang dihadapi sering kali terkait dengan metode pengajaran yang dianggap kurang variatif dan menantang.

Pengasuh PPTQ Al-Mu'anawiyah, Mu'ammar, menyampaikan apresiasinya kepada tim dari Universitas Negeri Malang.

"Kehadiran para akademisi ini membawa harapan baru bagi para santri kami. Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan inspirasi yang diberikan, dan berharap dapat terus berkembang menjadi lembaga yang lebih baik lagi," ujar Mu'ammar dalam sambutannya.

Seminar ini memperkenalkan Metacognitive Memorizing Model yang berbasis Chunking Digital Materials, sebuah metode modern yang membantu santri menghafal Al-Quran dengan lebih efektif melalui pemahaman bahasa Arab. 

Moh Fery Fauzi, sebagai pemateri utama, menyampaikan bahwa penguasaan bahasa Arab Qur’ani dapat membantu santri lebih mudah dalam menghafal dan memahami isi Al-Quran.

Selain Moh. Fery Fauzi, dua praktisi lainnya juga hadir memberikan wawasan terkait hafalan Al-Quran. Sawabila Irfanah dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Gresik membawakan materi berjudul 'Tantangan dan Solusi Menghafal Al-Quran di Era Modern'. 

Sesi ini mendapat perhatian besar dari para santri dan pengajar, yang antusias mengajukan pertanyaan serta memberikan tantangan kepada pemateri. Tak hanya itu, Sawabila berhasil memukau audiens dengan ketepatannya menjawab soal terkait lanjut ayat secara rinci.

Pemateri lain, M Zaky Arrosyidi dari Pendidikan Ilmu Al-Quran (PIQ) Singosari, Malang, memperkenalkan teknik-teknik nagham atau nada dalam membaca Al-Quran. 

Ia berharap, dengan memperkenalkan variasi nada tersebut, para santri dapat lebih mudah dalam mengulang dan memperbaiki hafalan mereka.

"Acara ini sangat berkesan bagi kami. Para santri terlihat sangat termotivasi dan bersemangat. Kami berharap ke depannya mereka semakin giat dalam menghafal Al-Qur’an dan mempraktikkan apa yang telah dipelajari," tutup Mu'ammar setelah acara.

Para santri juga mengaku mendapatkan banyak manfaat dari seminar ini. “Saya merasa sangat termotivasi dan bersemangat lagi setelah acara ini. Semoga kami bisa tetap konsisten dalam menghafal dan murajaah,” ungkap Selvi, salah satu santri PPTQ Al-Mu'anawiyah.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan para santri dapat lebih termotivasi dan efektif dalam menghafal Al-Quran, sehingga mereka tidak hanya menghafal tapi juga memahami makna setiap ayat yang dipelajari. (*)