TIMES JATIM, JOMBANG – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aqobah yang berlokasi di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, menjadi pusat kemeriahan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 pada Minggu (20/10/2024). 

Suasana penuh tawa dan semangat terlihat jelas saat para santri berpartisipasi dalam berbagai perlombaan yang digelar di halaman pesantren.

Meski matahari belum terlalu tinggi, ratusan santri sudah bersiap di lapangan. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mengikuti lomba sarung estafet, salah satu acara dalam rangkaian HSN 2024. 

Perlombaan ini menuntut kerja sama dan kekompakan antaranggota kelompok. Nasrul (15), salah satu peserta, tak henti-hentinya memberi semangat kepada timnya agar tetap kompak.

Lomba sarung estafet ini mengharuskan enam anggota dari masing-masing kelompok bergandengan tangan.

Tugas mereka adalah memindahkan sarung dari satu anggota ke anggota lain tanpa menggunakan tangan, hanya dengan kepala dan kaki. Kelompok yang berhasil memindahkan sarung paling cepat akan menjadi juara. 

Tantangan dalam menjaga keseimbangan dan kerjasama ini membuat perlombaan semakin seru, diiringi sorak-sorai penonton yang menyemangati.

Setelah lomba sarung estafet, ada juga lomba makan kerupuk dengan kaki yang harus diangkat satu. Peserta harus berjoget jika musik diputar, membuat suasana semakin meriah dan penuh tawa. Tak ketinggalan, santri putri pun turut ambil bagian dalam lomba ini.

Selain itu, lomba balap karung juga menjadi salah satu agenda yang dinanti, di mana peserta diwajibkan memakai helm saat berlomba, menambah keseruan acara.

Pengasuh Ponpes Al-Aqobah, KH Akhmad Kanzul Fikri atau Gus Fikri, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan HSN 2024 di Al-Aqobah cukup beragam, termasuk nonton bareng film Sang Kiai, istighasah, berbagai perlombaan, pementasan drama, dan puncaknya adalah acara Al-Aqobah Bersholawat.

Gus Fikri menekankan pentingnya peringatan HSN untuk mengingatkan santri tentang resolusi jihad dan peran besar para kiai dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Menurutnya, semangat perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan harus diteruskan oleh generasi santri masa kini, terutama dalam bidang pendidikan.

“Harapan kami, dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional ini, santri semakin giat belajar di pesantren. Ketika kembali ke masyarakat, mereka diharapkan menjadi individu yang bermanfaat dan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar,” ujar Gus Fikri. (*)