https://jatim.times.co.id/
Berita

Satgas Pangan Polres Pacitan Siap Sikat Penimbun Beras 

Sabtu, 24 Februari 2024 - 11:33
Satgas Pangan Polres Pacitan Siap Sikat Penimbun Beras  Satgas Pangan Polres Pacitan saat sidak ketersediaan beras di gudang Bulog Sabtu (24/2/2024). (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1438 H, Polres Pacitan membentuk satuan tugas (Satgas) Pangan untuk mengantisipasi lonjakan harga dan praktik penimbunan bahan pangan, khususnya beras.

"Satgas ini akan bertugas menjamin keamanan jalur distribusi bahan pangan, dan menindak praktik penimbunan," kata Kanit 2 Ekonomi Satreskrim Polres Pacitan Aiptu Andi Kuncoro, Sabtu (24/2/2024). 

Pembentukan Satgas Pangan ini menindaklanjuti perintah dari Mabes Polri untuk menindaklanjuti penyimpangan dan penyalahgunaan distribusi beras. Satgas ini akan memberantas rantai distribusi spekulan dan monopoli harga, serta memantau harga bahan pokok di pasar.

"Untuk wilayah hukum Polres Pacitan saat ini masih aman, namun akan kita pantau terus," kata Andi.

Satgas Pangan juga akan memonitor stok beras di gudang Bulog dan pasar. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan bahan pokok, fluktuatif harga, dan kendala yang dihadapi pedagang serta pembeli.

"Mendekati Idul Fitri, kita berupaya untuk menstabilkan harga dengan berkolaborasi dengan dinas terkait untuk mengecek harga," kata Andi.

Dari hasil pengecekan di Pasar Minulyo, Andi menyebut ketersediaan bahan pokok masih dalam batas aman. Untuk mengurangi penyalahgunaan distribusi beras, program Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) diberlakukan. Setiap pembelian oleh masyarakat harus tercatat nama, alamat, dan nomor telepon pembeli.

"Salah satu upaya untuk mengurangi penyalahgunaan beras SPHP adalah dengan memperketat pembeliannya," kata Andi.

Andi menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk wilayah zona A (Jawa, Lampung, Sumsel, Sulawesi, Bali, dan NTB) yaitu Rp 10.900 per kilogram. Satgas Pangan akan melakukan tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku jika menemukan hal-hal yang mengganggu ketersediaan pangan.

"Harga bahan pokok akan kami cek secara rutin," pungkas Andi.

Langkah Antisipatif

Pembentukan Satgas Pangan oleh Polres Pacitan merupakan langkah antisipatif yang tepat untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Upaya ini juga sejalan dengan instruksi Mabes Polri untuk mencegah praktik penimbunan dan penyalahgunaan distribusi beras.

Satgas Pangan diharapkan dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya, sehingga masyarakat dapat menikmati Ramadan dan Idul Fitri dengan harga bahan pokok yang stabil dan terjangkau.

Upaya Pemkab Pacitan dan Bulog

Sementara itu, Pemkab Pacitan membentuk Satgas Pangan dengan menggandeng Bulog Cabang Pacitan menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada 110 pedagang di 8 pasar tradisional di wilayah Kabupaten Pacitan.

Kepala Bulog Cabang Pacitan, Kateni, mengatakan saat ini stok beras di gudang Bulog Pacitan mencapai 612.910 kilogram. Stok ini disiapkan untuk cadangan dan memenuhi kebutuhan program SPHP.

"Stok beras ini juga akan digunakan untuk penyaluran bantuan pangan beras sebanyak 75.220 kilogram. Kami akan mendapatkan suplai tambahan dari gudang Bulog Ponorogo untuk memenuhi kuota bantuan tersebut," kata Kateni secara terpisah. 

Penyaluran bantuan pangan beras dijadwalkan pada akhir Februari dan diperkirakan selesai pada awal Maret 2024.

"Beras SPHP ini adalah beras pemerintah yang digelontorkan Bulog dalam kemasan 5 kilogram. Beras ini diberi label 'SPHP' karena merupakan produk intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga beras di pasaran," ujarnya.

Kateni menambahkan, beras SPHP ini sebagian besar adalah beras impor yang kualitasnya setara dengan beras premium di dalam negeri.

"Salah satu indikatornya adalah tingkat kepatahan (broken) beras ini hanya 5%. Mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional No 2/2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras, salah satu parameter mutu beras premium adalah butir patah (broken) maksimal 15% dan menir 0,5%," tuturnya.

Satgas Pangan dan Distribusi Beras SPHP

Tak hanya itu, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Pacitan, Agus Sumarno, mengatakan stok beras di wilayah Kabupaten Pacitan masih mencukupi dan tidak terjadi kelangkaan.

"Pemkab Pacitan membentuk Satgas Pangan bekerja sama dengan Kantor Cabang Ponorogo dalam proses penyaluran beras SPHP melalui Gudang Bulog Pacitan untuk menstabilkan harga beras di pasaran," ungkapnya.

Agus menambahkan, beras SPHP disalurkan 2 kali dalam 1 minggu kepada 110 pedagang beras yang terdaftar di Dinas Perdagangan di 8 pasar tradisional di Kabupaten Pacitan.

"Harga beras di tingkat pedagang pasar rakyat memang terpantau tinggi, tetapi stoknya aman dan tidak ada antrian. Panen raya di berbagai daerah juga akan segera dimulai," kata Agus.

"Masyarakat bebas membeli beras, tidak ada pembatasan pembelian beras. Pembelian beras masih tetap seperti biasa baik di tingkat pedagang hingga konsumen," tegasnya.

Analisis dan Upaya Pemkab Pacitan

Langkah Bulog Pacitan dalam menggelontorkan beras SPHP diharapkan dapat membantu menstabilkan harga beras di pasaran. Selain itu, pembentukan Satgas Pangan juga diharapkan dapat membantu mengawasi distribusi beras dan mencegah terjadinya penimbunan.

Pemerintah juga perlu melakukan langkah-langkah lain untuk mengatasi kenaikan harga beras, seperti meningkatkan produksi padi dan memberikan subsidi kepada petani.

Kenaikan harga beras menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. Bulog dan Pemkab Pacitan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini. Diharapkan harga beras dapat segera stabil dan masyarakat dapat kembali membeli beras dengan harga yang terjangkau.

Kepala Dinas Perdagangan dan Ketenagakerjaan Kabupaten Pacitan, Asep Suherman, menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau harga bahan pokok di pasaran. Ia mengatakan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor cuaca dan permintaan yang meningkat menjelang Ramadhan.

"Kami terus memantau harga bahan pokok di pasaran. Kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor cuaca dan permintaan yang meningkat menjelang Ramadhan," katanya.

Asep menambahkan bahwa pihaknya akan menggelar operasi pasar murah untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah. Pun demikian, tim satuan tugas pangan mulai diterjunkan di lapangan mulai hari ini.

"Melonjaknya harga beras dipengaruhi oleh musim tanam dan panen padi yang mundur karena faktor iklim dan cuaca extrem," ujarnya.

Sementara persediaan sembako masih tersedia, namun permintaan mengalami peningkatan sehingga berpengaruh pada beberapa komuditas seperti cabai merah besar dan merah keriting naik sekitar 25 sampai 50 persen.

"Kami akan menggelar operasi pasar murah di beberapa titik di Pacitan. Operasi pasar murah ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah," jelas Asep.

Selain itu, untuk beras SPHP lanjut dia, akan distribusikan dia kali dalam seminggu bagi 107 pedagang di Kabupaten Pacitan. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.