TIMES JATIM, JOMBANG – Program pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang, H. Warsubi dan KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman (WarSa), dinilai sebagai langkah paling realistis dan efektif dalam mengatasi pengangguran dan mempercepat pembangunan di Jombang. 

Demikian disampaikan oleh Muhammad Subaidi Muchtar, juru bicara anggaran tim WarSa, yang menguraikan bahwa rencana ini disusun dengan cermat untuk dapat diaplikasikan langsung ke masyarakat.

“Jika setiap desa mendapatkan alokasi dana 800 juta hingga 1 miliar per tahun, anggap saja dengan 302 desa, total anggaran mencapai 302 miliar. Dengan total APBD Jombang sekitar 3 triliun, itu artinya masih ada sisa 2,7 triliun yang bisa dialokasikan untuk belanja pegawai, infrastruktur, dan kebutuhan lainnya,” jelas Subaidi kepada awak media, Jumat (25/10/2024).

Program ini, lanjutnya, akan mengalokasikan dana untuk memperkuat pembangunan infrastruktur desa demi menghilangkan kesenjangan antara desa dan kota. Dengan dana tambahan tersebut, perbaikan jalan desa dan fasilitas lainnya dapat dilakukan tanpa kendala anggaran.

Lebih lanjut, program WarSa juga mencakup alokasi dana sebesar Rp5 juta per RT dan Rp1 juta per dasawisma per tahun. Alokasi ini bukan hanya untuk operasional tetapi juga memberikan insentif kepada RT, serta membiayai kegiatan masyarakat, seperti perayaan hari besar keagamaan atau nasional, sehingga mengurangi beban iuran dari warga.

Selain untuk desa, empat kelurahan di Jombang, yaitu Jombatan, Kaliwungu, Kepanjen, dan Jelakombo, juga akan mendapatkan alokasi anggaran yang sama dengan desa. 

"Meskipun tidak menerima Dana Desa, kelurahan akan mendapat jatah yang sama sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang berlaku," tegasnya.

Skema Penting: Pengentasan Pengangguran dan Pembinaan Wirausaha Desa

Paslon nomor urut 2 juga memiliki skema strategis untuk menciptakan lapangan kerja dengan mendirikan balai latihan kerja di desa-desa untuk melatih lulusan baru dan membentuk wirausahawan lokal.

“Dalam satu dusun, kami targetkan ada satu wirausahawan yang berkembang berdasarkan potensi daerah, baik itu pertanian, ekonomi kreatif, atau sektor lainnya," tambahnya.

Dengan pembinaan ini, potensi desa akan dikelola secara optimal. WarSa juga berencana bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu pengembangan SDM dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM. 

Masyarakat yang berhasil mengembangkan usaha dapat dibantu melalui fasilitas kredit bersubsidi seperti KUR atau KURDA untuk mendukung pertumbuhan usaha.

"Tujuan utama program ekonomi WarSa adalah mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya," ungkap Subaidi. (*)