TIMES JATIM, BANYUWANGI – Seminar Ilmiah Sejarah Ulama Nusantara yang digelar Laskar Sabilillah Blambangan, di Aula Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba), Rabu, 23 Oktober 2024, sukses besar.

Selain mendapat antusiasme tinggi dari peserta, disitu para pemateri juga mampu menerangkan dengan gamblang terkait fokus tema kegiatan, yakni tentang kontroversi nasab Ba'alawi.

Keberhasilan tersebut tak lepas dari strategi cerdik yang dilakukan oleh Laskar Sabilillah Blambangan, yang dimotori oleh Mahfud Syamsul Hadi. Khususnya dalam mengelabui kelompok yang mencoba melakukan penolakan terhadap kedatangan pembicara utama, KH. Imaduddin Utsman Al Bantani (Kiai Imad) di Banyuwangi.

“(Sebelumnya) Kita menggelar acara Sholawatan di Maron, Genteng. Kegiatan itu sebenarnya hanya pengalihan isu saja. Untuk pengalihan perhatian kelompok yang menolak kehadiran Kiai Imad,” kata Komandan Laskar Sabilillah Blambangan, Mahfud Syamsul Hadi, SH, Jumat (25/10/2024).

“Tujuan (Digelar Sholawatan di Maron, Genteng), adalah agar kegiatan utama, yaitu Seminar Ilmiah di Uniba, dapat berjalan lancar tanpa gangguan,” imbuhnya,pria asal Dusun Sumbersuko, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung itu.

Mahfud, sapaan akrab Mahfud Syamsul Hadi,  menjelaskan, penjabaran terkait nasab Ba’lawi yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, dalam tausyiah disela Sholawatan, dianggap kurang efektif. Bukan hanya waktunya yang terlalu pendek. Tapi juga dinilai kurang greget, mengingat minimnya interaksi tanya jawab.

“Seminar ilmiah memiliki durasi yang lebih panjang. Disitu juga ada interaksi antara peserta dan pemateri, itu kami angap lebih efektif untuk memberi pemahaman yang substansial dalam menjelaskan nasab Ba’Alawi,” cetusnya.

Seminar ilmiah kontroversi nasab Ba'alawi yang digeber Laskar Sabilillah Blambangan, masih Mahfud, dihadiri oleh beberapa narasumber berkompeten. Mulai dari Kiai Imad, KH. Alawi Nurul Alam Al Bantani, dan Tubagus Mogi Nurfadil.

“Ketiganya memberi paparan yang mendalam dan komprehensif terkait isu tersebut. Intinya, para narasumber berhasil memberikan klarifikasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Seminar ini menjadi ajang untuk meluruskan berbagai kesalah pahaman yang selama ini beredar,” cetus Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud juga menyampaikan terima kasih kepada aparat penegak hukum Polresta Banyuwangi yang turut serta menjaga dan mengamankan jalannya Seminar Ilmiah di Uniba.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Polresta Banyuwangi yang telah mengamankan sehingga acara dapat berlangsung sukses,” ujar Komandan Laskar Sabilillah Blambangan, Mahfud Syamsul Hadi. (*)