TIMES JATIM, MALANG – Sebanyak 1.663 calon mahasiswa ikuti seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2024 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang). Tes ini bakal digelar selama hari hari, yakni Senin dan Selasa (24-25/6/2024).

UM-PTKIN adalah salah satu jalur seleksi masuk yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Pada hari pertama pelaksanaan, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, bersama Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. A. Fatah Yasin, M.Ag, Kepala Biro AAKK, Dr. H. Barnoto, M.Pd.I, serta Kabag Akademik yang juga Ketua Panlok SSE UM-PTKIN UIN Malang, turut memantau jalannya proses ujian CBT yang terpusat di Gedung Fakultas Saintek.

Prof. Zainuddin menyampaikan bahwa proses seleksi CBT di UIN Malang berjalan lancar, aman, dan terkendali. "Peserta tampak mengerjakan soal dengan serius dan kondusif. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk masuk perguruan tinggi terbaik pilihannya," ujarnya.

UIN Malang membuka banyak jalur seleksi, mulai dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Seleksi Prestasi Akademik Untuk Program Studi Keagamaan Islam yang dikelola oleh Kementerian Agama (SPAN-PTKIN), UM-PTKIN, dan Jalur Mandiri.

"Kuota untuk SNBP adalah 25 persen, UM-PTKIN 50 persen, dan jalur mandiri 25 persen," terangnya.

Bagi peserta yang belum lulus di jalur UM-PTKIN, UIN Malang masih menyediakan jalur mandiri setelah seleksi UM-PTKIN ini. "Yang belum lulus bisa mengikuti seleksi mandiri. Selamat berjuang dan semoga lolos seleksi," tambahnya.

Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (Karo AAKK), Barnoto, memastikan panitia sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk kelancaran proses CBT.

"Mulai dari kesiapan hardware berupa komputer dan jaringan, semua sudah dipersiapkan dengan baik. Semoga dua hari ke depan proses seleksi SSE-UM PTKIN berjalan lancar tanpa ada kendala berarti," harapnya.

Kepala Bagian Akademik, Imam Ahmad, menekankan pentingnya ketertiban selama pelaksanaan UM-PTKIN. "Panitia dan peserta diharuskan tertib. Keluarga yang mengantar tidak diizinkan masuk ke dalam Gedung Saintek. Pengantar hanya boleh menunggu di luar Gedung agar tidak mengganggu peserta yang sedang tes," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa tahun ini, ada satu peserta disabilitas tuna wicara yang mengikuti tes. "Peserta penyandang disabilitas juga akan diberikan pendamping agar bisa mengikuti ujian dengan nyaman," tambah Imam Ahmad.

Dengan persiapan yang matang dan pelaksanaan yang tertib, UIN Malang berharap semua peserta dapat menjalani ujian dengan baik dan mencapai hasil yang memuaskan. (*)